Jepara: Tingginya angka kematian akibat covid-19 membuat pasukan pemakaman BPBD dan tim relawan Jepara harus rela tidur dan beristirahat di kompleks pemakaman.
Saat ini, Kabupaten Jepara memasuki zona merah dengan angka positif covid-19 mencapai 10.686 dan kasus kematian mencapai 583 kasus.
Akibat meningkatnya angka kematian ini membuat tim komando pasukan pemakaman
(Kopaskam) setiap hari memakamkan puluhan jenazah dengan protokol covid-19. Bahkan, kemarin tim ini memakamkan 22 jenazah.
Banyaknya proses pemakaman dengan protokol covid-19, membuat tim relawan harus rela tidur dan istirahat di kompleks pemakaman untuk menunggu proses pemakaman selanjutnya. Karena proses pemakaman tidak mengenal waktu.
"Kalau ngomong kewalahan, kita kewalahan karena kebetulan berbarengan. Kita akan lebih fleksibel ketika ada pembagian waktu dan tempat, kita akan koordinasi dengan RS. Kita membagi waktu, tetapi jika masyarakat dan rumah sakit membutuhkan kami dalam waktu yang
bersamaan kita akan menjadi sangat kewalahan," ungkap Koordinator Kopaskam covid-19 Jepara Muhammad Zainudin saat diwawancarai di lapangan, Jumat, 18 Juni 2021.
"Personel kita memang banyak namun, sebagian dari kami adalah relawan yang juga memiliki pekerjaan di luar kegiatan ini," imbuh Zainudin.
Karena itu, ia berharap masyarakat bisa bekerja sama dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari covid-19 dan pandemi cepat berlalu. (Nabila Safarina)
Jepara: Tingginya angka kematian akibat covid-19 membuat pasukan pemakaman BPBD dan tim relawan Jepara harus rela tidur dan beristirahat di kompleks pemakaman.
Saat ini, Kabupaten Jepara memasuki zona merah dengan angka positif covid-19 mencapai 10.686 dan kasus kematian mencapai 583 kasus.
Akibat meningkatnya angka kematian ini membuat tim komando pasukan pemakaman
(Kopaskam) setiap hari memakamkan puluhan jenazah dengan protokol covid-19. Bahkan, kemarin tim ini memakamkan 22 jenazah.
Banyaknya proses pemakaman dengan protokol covid-19, membuat tim relawan harus rela tidur dan istirahat di kompleks pemakaman untuk menunggu proses pemakaman selanjutnya. Karena proses pemakaman tidak mengenal waktu.
"Kalau ngomong kewalahan, kita kewalahan karena kebetulan berbarengan. Kita akan lebih fleksibel ketika ada pembagian waktu dan tempat, kita akan koordinasi dengan RS. Kita membagi waktu, tetapi jika masyarakat dan rumah sakit membutuhkan kami dalam waktu yang
bersamaan kita akan menjadi sangat kewalahan," ungkap Koordinator Kopaskam covid-19 Jepara Muhammad Zainudin saat diwawancarai di lapangan, Jumat, 18 Juni 2021.
"Personel kita memang banyak namun, sebagian dari kami adalah relawan yang juga memiliki pekerjaan di luar kegiatan ini," imbuh Zainudin.
Karena itu, ia berharap masyarakat bisa bekerja sama dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari covid-19 dan pandemi cepat berlalu.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
