Gresik: Desa Sekapuk di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang dahulu sering dikatakan desa kumuh dan miskin, kini berhasil membangun kawasan wisata alam Selo Tirto Giri (Setigi). Kawasan wisata tersebut berpenghasilan hingga miliaran rupiah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ide kawasan wisata Setigi yang tak biasa atau out of the box. Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim menjelaskan Setigi berarti bukit yang memiliki unsur batu dan air.
Desa Sekapuk dahulu adalah desa pascatambang dan tempat pembuangan sampah. Masyarakat pun awalnya sulit untuk percaya dengan ide mengubah desa itu menjadi kawasan wisata.
"Saat itu hampir tidak ada yang yakin dan percaya Sekapuk berada di Kabupaten Gresik yang populer dengan kota industri dan panas serta tandus menjadi tempat wisata," jelas Abdul dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Jumat, 24 September 2021.
Baca: Italia Gelar The Viareggio Carnival dengan Tema Masalah Sosial
Abdul mengatakan mengubah pemikiran masyarakat memang membutuhkan proses, keseriusan, dan kesabaran. Awalnya, banyak masyarakat yang melakukan unjuk rasa karena tidak setuju dengan ide pembangunan kawasan wisata.
"Ada penolakan dari masyarakat, ada demo, takut harapannya berubah menjadi yang kurang positif," ucap Abdul.
Kini, Desa Sekapuk sudah dapat mengelola sumber daya alam desanya dengan baik hingga mendatangkan keuntungan yang besar. Keuntungan yang didapat dari kawasan wisata tersebut digunakan untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada anak yatim dan tunjangan bagi lansia. (Widya Finola Ifani Putri)
Saksikan tayangan lengkapnya di sini.
Gresik: Desa Sekapuk di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang dahulu sering dikatakan
desa kumuh dan miskin, kini berhasil
membangun kawasan
wisata alam Selo Tirto Giri (Setigi). Kawasan wisata tersebut berpenghasilan hingga miliaran rupiah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ide kawasan wisata Setigi yang tak biasa atau
out of the box. Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim menjelaskan Setigi berarti bukit yang memiliki unsur batu dan air.
Desa Sekapuk dahulu adalah desa pascatambang dan tempat pembuangan sampah. Masyarakat pun awalnya sulit untuk percaya dengan ide mengubah desa itu menjadi kawasan wisata.
"Saat itu hampir tidak ada yang yakin dan percaya Sekapuk berada di Kabupaten Gresik yang populer dengan kota industri dan panas serta tandus menjadi tempat wisata," jelas Abdul dalam tayangan
Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Jumat, 24 September 2021.
Baca:
Italia Gelar The Viareggio Carnival dengan Tema Masalah Sosial
Abdul mengatakan mengubah pemikiran masyarakat memang membutuhkan proses, keseriusan, dan kesabaran. Awalnya, banyak masyarakat yang melakukan unjuk rasa karena tidak setuju dengan ide pembangunan kawasan wisata.
"Ada penolakan dari masyarakat, ada demo, takut harapannya berubah menjadi yang kurang positif," ucap Abdul.
Kini, Desa Sekapuk sudah dapat mengelola sumber daya alam desanya dengan baik hingga mendatangkan keuntungan yang besar. Keuntungan yang didapat dari kawasan wisata tersebut digunakan untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada anak yatim dan tunjangan bagi lansia.
(Widya Finola Ifani Putri)
Saksikan tayangan lengkapnya di
sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
