Bandung: Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyebutkan produk lokal masih sulit menembus pasar internasional lantaran terbentur aturan pengadaan barang dan jasa di masing-masing negara.
Padahal menurut dia, kualitas serta kreativitas dan inovasi produk dalam negeri tak kalah dari negara lain.
"(Kendalanya) regulasi dan kebijakan. Ketika berinteraksi dengan negara lain, kami melihat sinkronisasi peraturan. Belum tentu peraturan di negara a sama dengan negara b," kata Jerry, Selasa, 4 Agustus 2020.
Baca juga: Kemendag Dorong Industri Simulator Lokal Mendunia
Guna menyiasati agar produk lokal mendunia, Jerry mengungkapkan produsen harus paham kebutuhan pasar global. Terlebih, teknologi terus berkembang dan usaha lokal harus mampu mengikuti tren dalam berinovasi.
"Kita bisa lihat pembahasannya tidak selalu simpel, harus berkoordinasi lintas kementerian dan lembaga. Misalnya, soal trading kelapa sawit, tidak hanya (peran Kementerian) Perdagangan, tapi juga ESDM, kehutanan, lingkungan hidup, dan lain-lain," jelasnya.
Menurut Jerry, kaidah normal internasional pun wajib diketahui oleh para pelaku usaha agar produk ekspor dapat bersaing. Hal itu juga menjadi tantangan Kementerian Perdagangan untuk mengemas produk yang akan diekspor sehingga diminati negara lain.
"Intinya, yang kami melihat sebagai kesempatan adalah bagaimana mendorong produk-produk dan jasa-jasa 100 persen karya Indonesia. Itu penting," jelasnya.
Bandung: Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyebutkan produk lokal masih sulit menembus pasar internasional lantaran terbentur aturan pengadaan barang dan jasa di masing-masing negara.
Padahal menurut dia, kualitas serta kreativitas dan inovasi produk dalam negeri tak kalah dari negara lain.
"(Kendalanya) regulasi dan kebijakan. Ketika berinteraksi dengan negara lain, kami melihat sinkronisasi peraturan. Belum tentu peraturan di negara a sama dengan negara b," kata Jerry, Selasa, 4 Agustus 2020.
Baca juga:
Kemendag Dorong Industri Simulator Lokal Mendunia
Guna menyiasati agar produk lokal mendunia, Jerry mengungkapkan produsen harus paham kebutuhan pasar global. Terlebih, teknologi terus berkembang dan usaha lokal harus mampu mengikuti tren dalam berinovasi.
"Kita bisa lihat pembahasannya tidak selalu simpel, harus berkoordinasi lintas kementerian dan lembaga. Misalnya, soal trading kelapa sawit, tidak hanya (peran Kementerian) Perdagangan, tapi juga ESDM, kehutanan, lingkungan hidup, dan lain-lain," jelasnya.
Menurut Jerry, kaidah normal internasional pun wajib diketahui oleh para pelaku usaha agar produk ekspor dapat bersaing. Hal itu juga menjadi tantangan Kementerian Perdagangan untuk mengemas produk yang akan diekspor sehingga diminati negara lain.
"Intinya, yang kami melihat sebagai kesempatan adalah bagaimana mendorong produk-produk dan jasa-jasa 100 persen karya Indonesia. Itu penting," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
