Semarang: Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kian meluas. Lahan seluas lima hektare ini mengalami longsor dan ambles sedalam 30 meter.
Kondisi ini membuat jalan penghubung Ungaran-Mranggen nyaris terputus. Kendaraan baik roda dua maupun empat tidak melintasi ruas jalan Ungaran, Kabupaten Semarang menuju Mranggen, Demak.
Ratusan keluarga terutama warga di Dusun Bandungan khawatir dengan kondisi ini. Fenomena tanah bergerak sejak Februari lalu.
"Kami semakin khawatir karena tanah bergerak terus terjadi, bahkan lahan yang longsor dan ambles sudah mencapai lima hektare meskipun sejauh ini belum ada korban jiwa," kata Wahyono,48, warga Dusun Bandungan, Semarang, Senin, 28 Agustus 2022.
Kepala Desa Kalongan Kabupaten Semarang Yarmuji mengatakan fenomena tanah bergerak sudah terjadi sejak awal tahun. Bahkan lahan warga yang ambles terus bertambah hingga mencapai lima hektare.
Tidak hanya lahan pertanian, longsor juga menimpa jalan penghubung alternatif di desa. Jalan terpaksa ditutup karena lebih setengah badan jalan longsor serta ambles sedalam lebih dari 10 meter.
Baca: 49 Bencana Melanda Lebak Pada April-Juni 2022
"Kita tutup karena sangat membahayakan," ujar dia.
Yarmuji mengaku sudah melapor ke Pemerintah Kabupaten Semarang agar segera dilakukan langkah perbaikan. Apalagi longsor dan tanah ambles telah mendekati pemukiman warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto mengatakan untuk sementara jalan penghubung antara daerah tersebut ditutup karena kondisi cukup membahayakan. Fenomena tanah bergerak juga masih berlangsung sehingga Pemkab Semarang masih mencarikan solusi penyelesaian.
"Semoga segera dapat solusi mengatasi kondisi ini," ucapnya.
Semarang: Bencana
tanah bergerak yang melanda Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kian meluas. Lahan seluas lima hektare ini mengalami
longsor dan ambles sedalam 30 meter.
Kondisi ini membuat jalan penghubung Ungaran-Mranggen nyaris terputus. Kendaraan baik roda dua maupun empat tidak melintasi ruas jalan Ungaran, Kabupaten Semarang menuju Mranggen, Demak.
Ratusan keluarga terutama warga di Dusun Bandungan khawatir dengan kondisi ini. Fenomena tanah bergerak sejak Februari lalu.
"Kami semakin khawatir karena tanah bergerak terus terjadi, bahkan lahan yang longsor dan ambles sudah mencapai lima hektare meskipun sejauh ini belum ada korban jiwa," kata Wahyono,48, warga Dusun Bandungan, Semarang, Senin, 28 Agustus 2022.
Kepala Desa Kalongan Kabupaten Semarang Yarmuji mengatakan fenomena tanah bergerak sudah terjadi sejak awal tahun. Bahkan lahan warga yang ambles terus bertambah hingga mencapai lima hektare.
Tidak hanya lahan pertanian, longsor juga menimpa jalan penghubung alternatif di desa. Jalan terpaksa ditutup karena lebih setengah badan jalan longsor serta ambles sedalam lebih dari 10 meter.
Baca:
49 Bencana Melanda Lebak Pada April-Juni 2022
"Kita tutup karena sangat membahayakan," ujar dia.
Yarmuji mengaku sudah melapor ke Pemerintah Kabupaten Semarang agar segera dilakukan langkah perbaikan. Apalagi longsor dan tanah ambles telah mendekati pemukiman warga.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto mengatakan untuk sementara jalan penghubung antara daerah tersebut ditutup karena kondisi cukup membahayakan. Fenomena tanah bergerak juga masih berlangsung sehingga Pemkab Semarang masih mencarikan solusi penyelesaian.
"Semoga segera dapat solusi mengatasi kondisi ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)
