Semarang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggelar forum Pembukaan Masa Musrenbang 2022 dan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Jateng 2023.
Forum tersebut membahas sejumlah aspek, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Forum ini dimaksudkan menjadi media penyampaian kebijakan dan prioritas pembangunan Jateng 2023.
Tak hanya itu, forum ini juga bertujuan mendapatkan masukan, usulan, dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan rancangan awal RKPD 2023.
Pada 2023, Provinsi Jateng menargetkan sejumlah poin penting di antaranya mengurangi tingkat pengangguran terbuka, mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat kemiskinan menjadi poin yang disorot dalam forum tersebut.
Mengacu data pada 2021, kemiskinan di Jateng 11,25 persen. Angka kemiskinan tersebut akan direduksi pada 2022 menjadi 10,20 persen. Kemiskinan pun diproyeksikan tidak mencapai 10 persen.
Selain itu, lokasi penanggulangan kemiskinan ekstrem tahun 2022 akan dilakukan di 19 kabupaten, yaitu Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Tegal, Purbalingga, Pekalongan, Batang, Kendal, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar, Kendal, Pati, dan Rembang.
Lokasi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya di lima kabupaten.
Selain kemiskinan, hal lain yang menjadi prioritas adalah membangkitkan sektor masyarakat yang terpukul akibat pandemi, di antaranya pariwisata dan pertanian. Pemprov Jateng akan meningkatkan nilai tukar hasil pertanian dan keuntungan petani.
"Kami juga mendapatkan masukan dari kaum disabilitas terkait kemudahan akses di gedung dan ruang publik lain. Juga masukan dari forum anak soal perhatian pada anak di era pandemi, pencegahan stunting, pencegahan pernikahan dini, dan perhatian kepada anak yatim piatu," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Untuk meningkatkan layanan dan perbaikan, Pemrov Jateng terbuka terhadap saran dan masukan. Masyarakat mulai 4 Februari 2022 dapat memberikan saran dan masukan melalui website jatengprov.go.id/masukanrkpd2023.
Semarang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggelar forum Pembukaan Masa Musrenbang 2022 dan Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Jateng 2023.
Forum tersebut membahas sejumlah aspek, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Forum ini dimaksudkan menjadi media penyampaian kebijakan dan prioritas pembangunan Jateng 2023.
Tak hanya itu, forum ini juga bertujuan mendapatkan masukan, usulan, dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan rancangan awal RKPD 2023.
Pada 2023, Provinsi Jateng menargetkan sejumlah poin penting di antaranya mengurangi tingkat pengangguran terbuka, mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tingkat kemiskinan menjadi poin yang disorot dalam forum tersebut.
Mengacu data pada 2021, kemiskinan di Jateng 11,25 persen. Angka kemiskinan tersebut akan direduksi pada 2022 menjadi 10,20 persen. Kemiskinan pun diproyeksikan tidak mencapai 10 persen.
Selain itu, lokasi penanggulangan kemiskinan ekstrem tahun 2022 akan dilakukan di 19 kabupaten, yaitu Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Tegal, Purbalingga, Pekalongan, Batang, Kendal, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Karanganyar, Kendal, Pati, dan Rembang.
Lokasi tersebut meningkat dibandingkan tahun 2021 yang hanya di lima kabupaten.
Selain kemiskinan, hal lain yang menjadi prioritas adalah membangkitkan sektor masyarakat yang terpukul akibat pandemi, di antaranya pariwisata dan pertanian. Pemprov Jateng akan meningkatkan nilai tukar hasil pertanian dan keuntungan petani.
"Kami juga mendapatkan masukan dari kaum disabilitas terkait kemudahan akses di gedung dan ruang publik lain. Juga masukan dari forum anak soal perhatian pada anak di era pandemi, pencegahan stunting, pencegahan pernikahan dini, dan perhatian kepada anak yatim piatu," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Untuk meningkatkan layanan dan perbaikan, Pemrov Jateng terbuka terhadap saran dan masukan. Masyarakat mulai 4 Februari 2022 dapat memberikan saran dan masukan melalui website
jatengprov.go.id/masukanrkpd2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
