Tasikmalaya: Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih menunggu laporan resmi hasil laboratorium penyebab meninggalnya seorang siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Kersamenak, Delfin Maliki Zakir, 10, warga Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, usai vaksin covid-19.
Delfin meninggal pada Senin, 17 Januari 2022, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo usai menjalani vaksinasi covid-19 usia 6-11 tahun di sekolahnya pada Sabtu, 16 Januari 2022. Nyawa Delfin tidak tertolong setelah mengalami kejang, dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas Purbaratu.
"Kami belum menerima laporan secara resmi dari dinas kesehatan berkaitan seorang siswa kelas 4 di SDN Kersamenak meninggal, setelah sempat mendapat perawatan di RSUD dr Soekardjo karena mengalami kritis dua hari dan meninggal dunia usai menerima vaksin covid-19 anak usia 6-11 tahun di sekolahnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, Selasa, 18 Januari 2022.
Ia mengatakan, pihaknya segera mengambil langkah setelah diketahui penyebab meninggalnya Dekfin. Dia menyebut, Delfin menerima suntik vaksin pada Sabtu, 15 Januari 2022.
"Kami sampai sekarang belum berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, apakah itu kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau disebabkan akibat vaksin atau bukan dan sampai saat ini masih menunggu laporan resmi termasuknya setelah melakukan penelusuran intensif," bebernya.
Baca: Vaksinasi Siswa SMA/SMK dan SLB di Riau Capai 84,11%
Dia mengaku, diduga penyebab meninggalnya Delfin lantaran demam berdarah dengue (DBD). Tapi, dia memastikan, masih menunggu laporan resmi perihal sebab kematian korban.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya mendapat kabar seorang siswa meninggal dunia di RSUD dr Soekardjo setelah disuntik vaksin covid-19 6-11 tahun. Dia langsung kaget, segera melakukan analisis penyebab kematian.
"Awalnya korban itu diduga kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) murni, tetapi sebelum dirawat kondisinya itu mengalami kejang dan penurunan kesadaran. Saya juga sudah bicara panjang lebar dengan dokter bagian perawatan intensif, Ketua KIPI Dani dan Idam spesialis anak menyampaikan kepada saya setelah dilakukan pemeriksaan ada penyakit lain yang mendasarinya," jelasnya, Selasa, 18 Januari 2022.
Ia mengatakan, penyebab meninggalnya siswa itu bukan karena vaksin. Korban diduga tengah mengalami masa inkubasi demam berdarah dengue saat divaksin.
"Karena, hasil tim dokter anak penyebab kematian disebabkan demam berdarah dengue (DBD) dan konklusi medis ini bisa diambil karena ada hasil NS1 yang positif bahwa terinfeksi penyakit lain dan bukan dari vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Tasikmalaya: Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih menunggu laporan resmi hasil laboratorium penyebab meninggalnya seorang siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Kersamenak, Delfin Maliki Zakir, 10, warga Kampung Sukasirna, Kelurahan Sukanagara, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, usai
vaksin covid-19.
Delfin meninggal pada Senin, 17 Januari 2022, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo usai menjalani vaksinasi covid-19 usia 6-11 tahun di sekolahnya pada Sabtu, 16 Januari 2022. Nyawa Delfin tidak tertolong setelah mengalami kejang, dan sempat mendapat perawatan di Puskesmas Purbaratu.
"Kami belum menerima laporan secara resmi dari dinas kesehatan berkaitan seorang siswa kelas 4 di SDN Kersamenak meninggal, setelah sempat mendapat perawatan di RSUD dr Soekardjo karena mengalami kritis dua hari dan meninggal dunia usai menerima vaksin covid-19 anak usia 6-11 tahun di sekolahnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, Selasa, 18 Januari 2022.
Ia mengatakan, pihaknya segera mengambil langkah setelah diketahui penyebab meninggalnya Dekfin. Dia menyebut, Delfin menerima suntik vaksin pada Sabtu, 15 Januari 2022.
"Kami sampai sekarang belum berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, apakah itu kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau disebabkan akibat vaksin atau bukan dan sampai saat ini masih menunggu laporan resmi termasuknya setelah melakukan penelusuran intensif," bebernya.
Baca: Vaksinasi Siswa SMA/SMK dan SLB di Riau Capai 84,11%
Dia mengaku, diduga penyebab meninggalnya Delfin lantaran demam berdarah dengue (DBD). Tapi, dia memastikan, masih menunggu laporan resmi perihal sebab kematian korban.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, pihaknya mendapat kabar seorang siswa meninggal dunia di RSUD dr Soekardjo setelah disuntik vaksin covid-19 6-11 tahun. Dia langsung kaget, segera melakukan analisis penyebab kematian.
"Awalnya korban itu diduga kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) murni, tetapi sebelum dirawat kondisinya itu mengalami kejang dan penurunan kesadaran. Saya juga sudah bicara panjang lebar dengan dokter bagian perawatan intensif, Ketua KIPI Dani dan Idam spesialis anak menyampaikan kepada saya setelah dilakukan pemeriksaan ada penyakit lain yang mendasarinya," jelasnya, Selasa, 18 Januari 2022.
Ia mengatakan, penyebab meninggalnya siswa itu bukan karena vaksin. Korban diduga tengah mengalami masa inkubasi demam berdarah dengue saat divaksin.
"Karena, hasil tim dokter anak penyebab kematian disebabkan demam berdarah dengue (DBD) dan konklusi medis ini bisa diambil karena ada hasil NS1 yang positif bahwa terinfeksi penyakit lain dan bukan dari vaksinasi Covid-19," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)