Yogyakarta: Petugas Bandara Adisucipto Yogyakarta menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 5,5 kilogram. Narkotika itu disembunyikan dalam sebuah koper oleh seorang pria berinisial FH, 25, asal Kalimantan Selatan.
General Manager Bandara Adi Sucitjto Angkasa Pura 1, Agus Pandu Wijaya menjelaskan penyelundupan ini terkuak pada Minggu, 5 Oktober 2019 malam.
Saat itu pelaku hendak melakukan perjalanan ke Makassar dengan menggunakan pesawat Sriwijaya air SJ 337. Namun pesawat tersebut transit terlebih dahulu di Yogyakarta dan berpindah pesawat Sriwijaya SJ 712.
Saat proses pemeriksaan Hold Baggage Screening (HBS) petugas curiga dengan isi koper pelaku.
"Kemudian personel menggeledah koper tersebut dan memanggil pemilik koper," jelas Pandu melalui keterangan pers di Kantor Angkasa Pura 1, Senin 6 Oktober 2019.
Di dalam koper petugas menemukan delapan buah paket yang dibungkus isolasi berwarna coklat. Masing-masing paket memiliki berat sekitar 600 sampai 700 gram. Total berat 8 bungkus adalah 5,5 kilogram.
"Kami kemudian berkoordinasi dengan BNNP DIY dan setelah diperiksa ternyata barang tersebut adalah sabu," jelas pandu.
Kabid Pemberantasan BNNP DIY, AKBP Sudaryoko mengatakan pelaku mengaku sudah tiga kali menyelundupkan narkotika dengan tujuan berbeda.
"Untuk mengelabui petugas dia punya 4 KTP. 1 asli 3 palsu. di tiga lokasi itu dia lolos. Baru ketangkap di Yogyakarta," kata dia.
Menurut Sudaryoko, pelaku sangat profesional dan berpengalaman dalam penyelundupan. Sebab saat diintrogasi, pelaku menjawab dengan tenang.
"Kami sedang menyelidiki jaringan pelaku. Kami tegaskan jangan coba-coba menyelundupkan sabu sabu melalui bandara," tegas Sudaryoko.
Pelaku terancam dijerat dengan UU 35/2009 tentang narkotika pasal 114. Ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.
Yogyakarta: Petugas Bandara Adisucipto Yogyakarta menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 5,5 kilogram. Narkotika itu disembunyikan dalam sebuah koper oleh seorang pria berinisial FH, 25, asal Kalimantan Selatan.
General Manager Bandara Adi Sucitjto Angkasa Pura 1, Agus Pandu Wijaya menjelaskan penyelundupan ini terkuak pada Minggu, 5 Oktober 2019 malam.
Saat itu pelaku hendak melakukan perjalanan ke Makassar dengan menggunakan pesawat Sriwijaya air SJ 337. Namun pesawat tersebut transit terlebih dahulu di Yogyakarta dan berpindah pesawat Sriwijaya SJ 712.
Saat proses pemeriksaan Hold Baggage Screening (HBS) petugas curiga dengan isi koper pelaku.
"Kemudian personel menggeledah koper tersebut dan memanggil pemilik koper," jelas Pandu melalui keterangan pers di Kantor Angkasa Pura 1, Senin 6 Oktober 2019.
Di dalam koper petugas menemukan delapan buah paket yang dibungkus isolasi berwarna coklat. Masing-masing paket memiliki berat sekitar 600 sampai 700 gram. Total berat 8 bungkus adalah 5,5 kilogram.
"Kami kemudian berkoordinasi dengan BNNP DIY dan setelah diperiksa ternyata barang tersebut adalah sabu," jelas pandu.
Kabid Pemberantasan BNNP DIY, AKBP Sudaryoko mengatakan pelaku mengaku sudah tiga kali menyelundupkan narkotika dengan tujuan berbeda.
"Untuk mengelabui petugas dia punya 4 KTP. 1 asli 3 palsu. di tiga lokasi itu dia lolos. Baru ketangkap di Yogyakarta," kata dia.
Menurut Sudaryoko, pelaku sangat profesional dan berpengalaman dalam penyelundupan. Sebab saat diintrogasi, pelaku menjawab dengan tenang.
"Kami sedang menyelidiki jaringan pelaku. Kami tegaskan jangan coba-coba menyelundupkan sabu sabu melalui bandara," tegas Sudaryoko.
Pelaku terancam dijerat dengan UU 35/2009 tentang narkotika pasal 114. Ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)
