Depok: Dua warga negara asing (WNA) asal Pakistan, ditangkap Imigrasi Kelas 2B Kota Depok, Jawa Barat. Musababnya, orang asing itu kedapatan meminta sumbangan secara paksa di sekitar Masjid Jalan Raya Margonda.
Kepala Sub Seksi Intelijen Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Depok, Joko Ardianto Wibowo, mengatakan, kedua WNA berinisial FG dan MAG diduga sengaja didatangkan oleh suatu lembaga bernama PT GTI.
"Mereka memegang izin tinggal untuk beberapa kali perjalanan dengan penjamin (PT GTI), disinyalir ini sebuah lembaga di Pakistan yang mendatangkan orang asing tanpa tujuan tidak jelas," ucap Joko, Minggu, 29 Desember 2019.
Investigasi Imigrasi, uang hasil meminta-minta dikirimkan kepada seorang WN Pakistan, ABG, melalui jasa pengiriman uang Western Union. Hingga kini dana yang terkumpul selama keduanya berada di Indonesia mencapai Rp 39.713.000.
Keduanya kerap berkeliling ke sejumlah Dewan Kemakmuran Masjid di Depok, Bogor, dan Bekasi untuk meminta sumbangan.
"Kegiatan pemungutan ini tidak memiliki izin, terutama paspor. Visa yang mereka miliki juga bukan untuk melakukan kegiatan seperti ini (meminta-minta)," bebernya.
Joko menambahkan, aktivitas keduanya pun disinyalir mengganggu ketenangan warga. Sebabnya, permintaan sumbangan dilakukan secara paksa bahkan kerap arogan.
Sebelum penangkapan keduanya, kata dia, Imigrasi juga telah melakukan penangkapan terhadap seorang WN Pakistan atas kasus sama. Sumbangan ditarik dengan modus bantuan untuk Palestina.
"Tentunya, kegiatan yang dilakukan mereka adalah pungutan liar oleh sebab itu kami bergerak menangkap mereka," tegasnya.
Kedua WNA itu pun akan segera dideportasi dan namanya masuk dalam daftar cekal. Namun sebelum itu, imigrasi akan melakukan penyelidikan dan BAP terlebih dahulu.
Depok: Dua warga negara asing (WNA) asal Pakistan, ditangkap Imigrasi Kelas 2B Kota Depok, Jawa Barat. Musababnya, orang asing itu kedapatan meminta sumbangan secara paksa di sekitar Masjid Jalan Raya Margonda.
Kepala Sub Seksi Intelijen Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Depok, Joko Ardianto Wibowo, mengatakan, kedua WNA berinisial FG dan MAG diduga sengaja didatangkan oleh suatu lembaga bernama PT GTI.
"Mereka memegang izin tinggal untuk beberapa kali perjalanan dengan penjamin (PT GTI), disinyalir ini sebuah lembaga di Pakistan yang mendatangkan orang asing tanpa tujuan tidak jelas," ucap Joko, Minggu, 29 Desember 2019.
Investigasi Imigrasi, uang hasil meminta-minta dikirimkan kepada seorang WN Pakistan, ABG, melalui jasa pengiriman uang Western Union. Hingga kini dana yang terkumpul selama keduanya berada di Indonesia mencapai Rp 39.713.000.
Keduanya kerap berkeliling ke sejumlah Dewan Kemakmuran Masjid di Depok, Bogor, dan Bekasi untuk meminta sumbangan.
"Kegiatan pemungutan ini tidak memiliki izin, terutama paspor. Visa yang mereka miliki juga bukan untuk melakukan kegiatan seperti ini (meminta-minta)," bebernya.
Joko menambahkan, aktivitas keduanya pun disinyalir mengganggu ketenangan warga. Sebabnya, permintaan sumbangan dilakukan secara paksa bahkan kerap arogan.
Sebelum penangkapan keduanya, kata dia, Imigrasi juga telah melakukan penangkapan terhadap seorang WN Pakistan atas kasus sama. Sumbangan ditarik dengan modus bantuan untuk Palestina.
"Tentunya, kegiatan yang dilakukan mereka adalah pungutan liar oleh sebab itu kami bergerak menangkap mereka," tegasnya.
Kedua WNA itu pun akan segera dideportasi dan namanya masuk dalam daftar cekal. Namun sebelum itu, imigrasi akan melakukan penyelidikan dan BAP terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
