medcom.id, Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta agar masyarakat tidak panik atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Heryawan berjanji terus memantau agar proses distribusi kebutuhan masyarakat tetap berjalan dengan lancar.
"Untuk mengendalikan inflasi, distribusi barang akan diperlancar jangan sampai ada yang mandek serta tak ada penimbunan. Pokoknya jangan panik," kata Aher, sapaan akrabnya, di Bandung, Selasa (18/11/2014).
Heryawan mengaku belum mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar terkait penaikan tarif angkutan umum. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Dishub Jabar langsung berkomunikasi dengan Kementrian Perhubungan.
"Nanti Dishub saya panggil. Yang jelas urusan kenaikan tarif sudah kita siapkan agar tidak liar," kata dia.
Dalam tarif angkutan, lanjut dia, terdapat tarif batas dan tarif batas bawah. Dia mempersilahkan kabupaten/kota untuk mengambil batas tengah-tengah. Untuk kendaraan bus dan kendaraan kecil-kecil kenaikannya kurang lebih 31 persen, untuk kendaraan bus besar kenaikan sekitar 38 persen.
Pihaknya juga akan terus melakukan operasi pasar guna stabilkan harga kebutuhan bahan pokok. Tak hanya itu, pihaknya terus mewaspadai agar tidak terjadi penimbunan BBM.
medcom.id, Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta agar masyarakat tidak panik atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Heryawan berjanji terus memantau agar proses distribusi kebutuhan masyarakat tetap berjalan dengan lancar.
"Untuk mengendalikan inflasi, distribusi barang akan diperlancar jangan sampai ada yang mandek serta tak ada penimbunan. Pokoknya jangan panik," kata Aher, sapaan akrabnya, di Bandung, Selasa (18/11/2014).
Heryawan mengaku belum mendapatkan laporan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar terkait penaikan tarif angkutan umum. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, Dishub Jabar langsung berkomunikasi dengan Kementrian Perhubungan.
"Nanti Dishub saya panggil. Yang jelas urusan kenaikan tarif sudah kita siapkan agar tidak liar," kata dia.
Dalam tarif angkutan, lanjut dia, terdapat tarif batas dan tarif batas bawah. Dia mempersilahkan kabupaten/kota untuk mengambil batas tengah-tengah. Untuk kendaraan bus dan kendaraan kecil-kecil kenaikannya kurang lebih 31 persen, untuk kendaraan bus besar kenaikan sekitar 38 persen.
Pihaknya juga akan terus melakukan operasi pasar guna stabilkan harga kebutuhan bahan pokok. Tak hanya itu, pihaknya terus mewaspadai agar tidak terjadi penimbunan BBM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)
