medcom.id, Jayapura: Lima tahanan Klas IIA Abepura, Kota Jayapura, Papua, kabur Selasa 24 Oktober 2017. Kepolisian Resor (Polres) Jayapura Kota sedang memburu lima napi terbut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, pengejaran dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak Lapas Klas IIA Abepura serta Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua.
"Diharapkan agar para warga yang mengetahui keberadaan kelima narapidana itu agar segera melaporkan kepada polisi," kata Kamal.
Berdasarkan keterangan dari anggota Polsuspas Lapas Klas IIA Abepura, Kuraesi Tanati, yang sedang mengawasi para tahanan atau narapidana yang sedang makan siang. Kuraesi juga melihat melalui kamera pengawas dari Pos Piket Jaga dan diketahui bahwa sebayak 10 orang narapidana yang berusaha kabur dari arah belakang ruang tahanan maximum security.
Saat melihat dari kamera CCTV, para tahanan atau narapidana itu menjebol pagar besi dengan menggunakan barbel (alat angkat besi).
"Mengetahui hal itu, Kuraesi melaporkan kepada rekan-rekannya dan melakukan pengejaran terhadap para narapidana yang berusaha kabur dengan memanjat tembok lapas. Beberapa di antaranya berhasil ditangkap, tetapi lima orang berhasil kabur," katanya.
Kelima narapidana yang berhasil melarikan diri itu adalah Agus Alua, warga BTN Puskopad Sentani, Kabupaten Jayapura yang tersangkut kasus pencurian dengan kekerasan. Hery Kosay, warga Kompleks Mandala Jayapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, terlibat kasus pencurian.
Paul Doga, warga Kamkey, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang terlibat kasus pencurian. Maikel Sabulai, warga Kampung Ibele, Kabupaten Jayawijaya terlibat kasus pencurian dengan kekerasan.
"Sementara, narapidana Feli Tabuni, warga belakang Kali Kering, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura terlibat pemerkosaan," katanya.
Melihat kasus ini, Kamal menduga para tahanan yang kabur itu memanfaatkan situasi jam makan siang dan cuaca yang sedang hujan lebat di sekitar tempat kejadian.
"Kasus ini tentunya mendapat atensi dari pimpinan sehingga dilakukan pengejaran. Kami mengimbau kepada para napi yang kabur untuk segera menyerahkan diri kembali," katanya.
medcom.id, Jayapura: Lima tahanan Klas IIA Abepura, Kota Jayapura, Papua, kabur Selasa 24 Oktober 2017. Kepolisian Resor (Polres) Jayapura Kota sedang memburu lima napi terbut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, pengejaran dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak Lapas Klas IIA Abepura serta Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua.
"Diharapkan agar para warga yang mengetahui keberadaan kelima narapidana itu agar segera melaporkan kepada polisi," kata Kamal.
Berdasarkan keterangan dari anggota Polsuspas Lapas Klas IIA Abepura, Kuraesi Tanati, yang sedang mengawasi para tahanan atau narapidana yang sedang makan siang. Kuraesi juga melihat melalui kamera pengawas dari Pos Piket Jaga dan diketahui bahwa sebayak 10 orang narapidana yang berusaha kabur dari arah belakang ruang tahanan maximum security.
Saat melihat dari kamera CCTV, para tahanan atau narapidana itu menjebol pagar besi dengan menggunakan barbel (alat angkat besi).
"Mengetahui hal itu, Kuraesi melaporkan kepada rekan-rekannya dan melakukan pengejaran terhadap para narapidana yang berusaha kabur dengan memanjat tembok lapas. Beberapa di antaranya berhasil ditangkap, tetapi lima orang berhasil kabur," katanya.
Kelima narapidana yang berhasil melarikan diri itu adalah Agus Alua, warga BTN Puskopad Sentani, Kabupaten Jayapura yang tersangkut kasus pencurian dengan kekerasan. Hery Kosay, warga Kompleks Mandala Jayapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, terlibat kasus pencurian.
Paul Doga, warga Kamkey, Distrik Abepura, Kota Jayapura yang terlibat kasus pencurian. Maikel Sabulai, warga Kampung Ibele, Kabupaten Jayawijaya terlibat kasus pencurian dengan kekerasan.
"Sementara, narapidana Feli Tabuni, warga belakang Kali Kering, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura terlibat pemerkosaan," katanya.
Melihat kasus ini, Kamal menduga para tahanan yang kabur itu memanfaatkan situasi jam makan siang dan cuaca yang sedang hujan lebat di sekitar tempat kejadian.
"Kasus ini tentunya mendapat atensi dari pimpinan sehingga dilakukan pengejaran. Kami mengimbau kepada para napi yang kabur untuk segera menyerahkan diri kembali," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
