Medan: Kepolisian Daerah Sumatra Utara melakukan penggalian dua kuburan penghuni kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin yang diduga tewas akibat dianiaya di sana.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pembongkaran kuburan dilakukan untuk keperluan autopsi jenazah guna melengkapi proses penyidikan.
"Pembongkaran kuburan ini untuk mendalami kasus adanya penghuni di kerangkeng milik Terbit yang meninggal dunia diduga menjadi korban penganiayaan," katanya, Sabtu, 12 Februari 2022.
Hadi menyebutkan dua kuburan yang digali itu berlokasi di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok VII, Kelurahan Sawit Sebrang, dan di Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.
Baca juga: Deteksi Omicron, Tiga Sampel Pasien Covid-19 Ende Dikirim ke Surabaya.
"Identitas korban masing-masing A dan S. Penggalian kuburan ini melibatkan personel Ditreskrimum Polda Sumut serta Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut," ujarnya.
Hadi menambahkan hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia yang diduga dianiaya di dalam kerangkeng tersebut berjumlah tiga orang.
Pihaknya akan terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya korban meninggal lainnya yang diduga dianiaya di sana.
"Tim saat ini masih terus bekerja di lapangan," jelasnya.
Medan: Kepolisian Daerah Sumatra Utara melakukan penggalian dua kuburan penghuni kerangkeng manusia milik
Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin yang diduga tewas akibat dianiaya di sana.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pembongkaran kuburan dilakukan untuk keperluan autopsi jenazah guna melengkapi proses penyidikan.
"Pembongkaran kuburan ini untuk mendalami kasus adanya penghuni di kerangkeng milik Terbit yang meninggal dunia diduga menjadi korban penganiayaan," katanya, Sabtu, 12 Februari 2022.
Hadi menyebutkan dua kuburan yang digali itu berlokasi di tempat pemakaman umum (TPU) Pondok VII, Kelurahan Sawit Sebrang, dan di Desa Purwobinangun, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.
Baca juga:
Deteksi Omicron, Tiga Sampel Pasien Covid-19 Ende Dikirim ke Surabaya.
"Identitas korban masing-masing A dan S. Penggalian kuburan ini melibatkan personel Ditreskrimum Polda Sumut serta Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut," ujarnya.
Hadi menambahkan hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia yang diduga dianiaya di dalam kerangkeng tersebut berjumlah tiga orang.
Pihaknya akan terus melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan adanya korban meninggal lainnya yang diduga dianiaya di sana.
"Tim saat ini masih terus bekerja di lapangan," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
