Lumajang: Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akan membangun tanggul darurat tahan lahar dingin di kawasan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Pasalnya, pembangunan sungai baru untuk mengalirkan lahar dingin yang semula mengalir di Sungai Besuk Kobokan, perlu waktu. Apalagi dengan suhu material vulkanis dampak awan panas guguran masih tinggi.
"Memang pembangunan sungai baru masuk dalam rekomendasi, tapi petugas belum berani karena suhu material vulkanis masih panas," tegas Bupati Lumajang Thoriqul Haq, di posko kebencanaan Kecamatan Pasirian, Kamis, 9 Desember 2021.
Baca juga: 23 Jasad Korban Erupsi Semeru Telah Teridentifikasia
Menurut dia yang bisa dilakukan sekarang, adalag membangun tanggul darurat untuk mencegah luapan lahar dingin saat hujan intensitas tinggi ke permukiman warga di sekitaran Sungai Curah Kobokan. Sebab, seluruh kawasan sungai itu tertimbun material vulkanis cukup tebal.
"Membuat sungai baru, kita harus pastikan caranya aman. Operator alat berat belum berani karena suhu pasir panasnya tinggi. Kita sudah membuat tanggul di tepian, titik-titik yang tidak panas. Tanggul itu di sekitaran Curah Kobokan," katanya.
Saat ini petugas gabungan disiagakan. Warga dilarang memasuki areal tambang pasir karena situasinya berbahaya. Selain potensi banjir lahar dingin, aktivitas vulkanis Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas guguran meski intensitasnya tak sebanyak sebelumnya.
Lumajang: Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, akan membangun
tanggul darurat tahan lahar dingin di kawasan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Pasalnya, pembangunan sungai baru untuk mengalirkan lahar dingin yang semula mengalir di Sungai Besuk Kobokan, perlu waktu. Apalagi dengan suhu material vulkanis dampak awan panas guguran masih tinggi.
"Memang pembangunan sungai baru masuk dalam rekomendasi, tapi petugas belum berani karena suhu material vulkanis masih panas," tegas Bupati Lumajang Thoriqul Haq, di posko kebencanaan Kecamatan Pasirian, Kamis, 9 Desember 2021.
Baca juga:
23 Jasad Korban Erupsi Semeru Telah Teridentifikasia
Menurut dia yang bisa dilakukan sekarang, adalag membangun tanggul darurat untuk mencegah luapan lahar dingin saat hujan intensitas tinggi ke permukiman warga di sekitaran Sungai Curah Kobokan. Sebab, seluruh kawasan sungai itu tertimbun material vulkanis cukup tebal.
"Membuat sungai baru, kita harus pastikan caranya aman. Operator alat berat belum berani karena suhu pasir panasnya tinggi. Kita sudah membuat tanggul di tepian, titik-titik yang tidak panas. Tanggul itu di sekitaran Curah Kobokan," katanya.
Saat ini petugas gabungan disiagakan. Warga dilarang memasuki areal tambang pasir karena situasinya berbahaya. Selain potensi banjir lahar dingin, aktivitas vulkanis Gunung Semeru masih mengeluarkan awan panas guguran meski intensitasnya tak sebanyak sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
