Pasuruan: Sebanyak 700 peserta dari berbagai daerah mengikuti perlombaan burung perkutut di Lapangan Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Para peserta yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, hingga Bali bersaing memperebutkan Piala Wali Kota Cup 2022.
"Perlombaan burung perkutut ini bertujuan untuk membangkitkan gairah para peserta dan menaikkan harga jual burung perkutut," ketua panitia lomba, Syakib Constantin, dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Senin, 24 Januari 2022.
Sekitar 300 burung perkutut dilombakan di atas gantangannya pada Minggu, 22 Januari 2022. Lomba ini dibagi menjadi empat sesi dengan durasi selama 40 menit.
Terdapat empat kategori lomba. Pertama kelas dewasa senior dengan umur 8 bulan ke atas; kedua, kelas dewasa junior di atas 6 bulan; ketiga, kelas piyek junior umur 5 dan 6 bulan; serta keempat kategori hanging dengan usia 3 sampai 4 bulan.
Syakib mengatakan penilaian berdasarkan suara perkutut mulai dari suara depan, suara tengah, dan suara belakang. Dan kelas dewasa menjadi kelas paling bergengsi di perlombaan ini.
"Bahkan, ada beberapa perkutut yang harganya sudah ratusan juta rupiah," kata dia.
Tujuan utama adanya lomba ini, lanjut Syakib, adalah untuk membangkitkan gairah para Kung Mania, sebutan untuk para pehobi perkutut.
Baca: 7 Jenis Burung Langka yang Hampir Punah di Indonesia
Taufik, salah seorang peserta lomba, mengatakan dibutuhkan persiapan yang matang sebelum mengikuti perlombaan. Di antaranya menjaga kesehatan burung dengan memberikan nutrisi agar tetap fit.
"Kita berikan nutrisi sebelum lomba. Hari Jumat kita ambil dan pantau apakah layak untuk turun ke lapangan, lalu Minggunya kita mainkan," kata dia.
Taufik melanjutkan, untuk kelas dewasa, ada beberapa perawatan dan nutrisi khusus yang diberikan bagi burung perkutut yang dilombakan. (Yahya Nadim Oday)
Pasuruan: Sebanyak 700 peserta dari berbagai daerah mengikuti perlombaan
burung perkutut di Lapangan Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Para peserta yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, hingga Bali bersaing memperebutkan Piala Wali Kota Cup 2022.
"Perlombaan burung perkutut ini bertujuan untuk membangkitkan gairah para peserta dan menaikkan harga jual burung perkutut," ketua panitia lomba, Syakib Constantin, dalam tayangan Metro Siang di
Metro TV, Senin, 24 Januari 2022.
Sekitar 300 burung perkutut dilombakan di atas gantangannya pada Minggu, 22 Januari 2022. Lomba ini dibagi menjadi empat sesi dengan durasi selama 40 menit.
Terdapat empat kategori lomba. Pertama kelas dewasa senior dengan umur 8 bulan ke atas; kedua, kelas dewasa junior di atas 6 bulan; ketiga, kelas piyek junior umur 5 dan 6 bulan; serta keempat kategori hanging dengan usia 3 sampai 4 bulan.
Syakib mengatakan penilaian berdasarkan suara perkutut mulai dari suara depan, suara tengah, dan suara belakang. Dan kelas dewasa menjadi kelas paling bergengsi di perlombaan ini.
"Bahkan, ada beberapa perkutut yang harganya sudah ratusan juta rupiah," kata dia.
Tujuan utama adanya lomba ini, lanjut Syakib, adalah untuk membangkitkan gairah para Kung Mania, sebutan untuk para pehobi perkutut.
Baca:
7 Jenis Burung Langka yang Hampir Punah di Indonesia
Taufik, salah seorang peserta lomba, mengatakan dibutuhkan persiapan yang matang sebelum mengikuti perlombaan. Di antaranya menjaga kesehatan burung dengan memberikan nutrisi agar tetap fit.
"Kita berikan nutrisi sebelum lomba. Hari Jumat kita ambil dan pantau apakah layak untuk turun ke lapangan, lalu Minggunya kita mainkan," kata dia.
Taufik melanjutkan, untuk kelas dewasa, ada beberapa perawatan dan nutrisi khusus yang diberikan bagi burung perkutut yang dilombakan.
(Yahya Nadim Oday)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
