Tangerang: Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman RI menggelar event Kebudayaan Maritim Spice Route Culture Indonesia 2019 di Transmart, Cikokol, Kota Tangerang. Even ini digelar dalam rangka mengingatkan sejarah peradaban kemaritiman rempah versi Indonesia.
Kepala Bidang Penguatan Karakter Bangsa Bahari Kementerian Koordinator Kemaritiman Ardiansyah, mengatakan even yang bertajuk Sejarah Perniagaan dan Potensi Rempah Indonesia berlangsung selama 29-31 Oktober 2019.
"Dahulu, orang nusantara sangat berjasa terhadap perniagaan rempah, hanya saja ada orang Eropa datang menjajah," ujarnya, Selasa, 29 Oktober 2019.
Menurutnya, perniagaan pertama kali terjadi di nusantara lewat jalur perairan Padang, ke Bulukumba, hingga bergerak ke Tangerang.
"Makanya, perdagangan rempah sangat bersejarah, pelabuhan kita jadi bandar rempah. Itu konsep umumnya," katanya.
Ardiansyah menuturkan semangat di masa lalu jangan hanya sekedar sejarah. Namun, potensi-potensi rempah di pos kemaritiman harus dibudayakan kembali seperti jaman dahulu.
"Sekarang jalur rempah banyak yang mau klaim. China mau klaim ke UNESCO, tapi dalam sejarah yang nyata itu Indonesia," ungkapnya.
Sebanyak 31 stan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Tangerang dan Jakarta turut memamerkan produk unggulannya, untuk mengembangkan industri Indonesia.
Selain bazar, even ini diramaikan dengan sejumlah seminar tentang rempah dan kemaritiman untuk menyemarakkan budaya maritim Indonesia.
"Yang paling penting generasi sekarang tahu bahwa di masa lalu kita tidak kalah dengan bangsa lain," jelasnya.
Tangerang: Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman RI menggelar event Kebudayaan Maritim Spice Route Culture Indonesia 2019 di Transmart, Cikokol, Kota Tangerang. Even ini digelar dalam rangka mengingatkan sejarah peradaban kemaritiman rempah versi Indonesia.
Kepala Bidang Penguatan Karakter Bangsa Bahari Kementerian Koordinator Kemaritiman Ardiansyah, mengatakan even yang bertajuk Sejarah Perniagaan dan Potensi Rempah Indonesia berlangsung selama 29-31 Oktober 2019.
"Dahulu, orang nusantara sangat berjasa terhadap perniagaan rempah, hanya saja ada orang Eropa datang menjajah," ujarnya, Selasa, 29 Oktober 2019.
Menurutnya, perniagaan pertama kali terjadi di nusantara lewat jalur perairan Padang, ke Bulukumba, hingga bergerak ke Tangerang.
"Makanya, perdagangan rempah sangat bersejarah, pelabuhan kita jadi bandar rempah. Itu konsep umumnya," katanya.
Ardiansyah menuturkan semangat di masa lalu jangan hanya sekedar sejarah. Namun, potensi-potensi rempah di pos kemaritiman harus dibudayakan kembali seperti jaman dahulu.
"Sekarang jalur rempah banyak yang mau klaim. China mau klaim ke UNESCO, tapi dalam sejarah yang nyata itu Indonesia," ungkapnya.
Sebanyak 31 stan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) asal Tangerang dan Jakarta turut memamerkan produk unggulannya, untuk mengembangkan industri Indonesia.
Selain bazar, even ini diramaikan dengan sejumlah seminar tentang rempah dan kemaritiman untuk menyemarakkan budaya maritim Indonesia.
"Yang paling penting generasi sekarang tahu bahwa di masa lalu kita tidak kalah dengan bangsa lain," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
