Cirebon: Penjual pernak-pernik perayaan HUT ke 79 RI di Cirbeon, Jawa Barat mengalami penurunan omzet cukup signifikan dibanding tahun lalu. Omzetnya turun mencapai 50 persen.
Salah satu pedagang yang merasakan dampaknya, Andri Toink. Pria asal Garut, Jawa Barat ini memang langganan menjual pernak-pernik perayaan kemerdekaan di Kota Cirebon. Namun omzet tahun turun dibandingkan pada tahun sebelumnya.
"Omzetnya menurun sampai 50 persen," kata Andri, di Cirebon, Senin 5 Agustus 2024.
Menurut Andri, ia sudah berjualan pernak-pernik ini selama dua tahun. Pada tahun kemarin, penjualan pernak pernik Agustusan di Kota Cirebon, bisa mencapai Rp20 juta. Sedangkan pada saat inibaru mendapatkan omzet sekitar Rp10 juta. Padahal ia menyebut, puncak pembelian pernak-pernik, terjadi pada 5 Agustus.
"Puncak penjualan biasanya terjadi pada 5 Agustus. Tahun kemarin bisa mencapai Rp20 juta, tapi sekarang hanya Rp 10 juta," ujar Andri.
Andri menuturkan, ia bersama dengan 7 warga Garut lainnya, memang sudah sering berjualan pernak-pernik jelang hari kemerdekaan di Kota Cirebon. Ia mengambil sejumlah barang jualannya dari sebuah konveksi.
Ia menjual sejumlah pernak pernik seperti bendera berbagai ukuran, umbul umbul, background merah putih bergambar Garuda, serta pernak pernik berukuran kecil dengan tema Agustusan.
"Harganya Rp15 ribu sampai Rp250 ribu," ujar Andri.
Namun pada tahun ini, jumlah pembeli dirasa lebih sepi dibandingkan dengan biasanya. Ia menyebut, dagangannya lumayan banyak terjual pada 1 Agustus lalu.
" Tapi sekarang lebih sepi. Biasanya warga masih mencari pernak-pernik tersebut, sampai 14 Agustus," kata Andri.
Cirebon: Penjual pernak-pernik perayaan HUT ke 79 RI di Cirbeon, Jawa Barat mengalami penurunan omzet cukup signifikan dibanding tahun lalu. Omzetnya turun mencapai 50 persen.
Salah satu pedagang yang merasakan dampaknya, Andri Toink. Pria asal Garut, Jawa Barat ini memang langganan menjual pernak-pernik perayaan kemerdekaan di Kota Cirebon. Namun omzet tahun turun dibandingkan pada tahun sebelumnya.
"Omzetnya menurun sampai 50 persen," kata Andri, di Cirebon, Senin 5 Agustus 2024.
Menurut Andri, ia sudah berjualan pernak-pernik ini selama dua tahun. Pada tahun kemarin, penjualan pernak pernik Agustusan di Kota Cirebon, bisa mencapai Rp20 juta. Sedangkan pada saat inibaru mendapatkan omzet sekitar Rp10 juta. Padahal ia menyebut, puncak pembelian pernak-pernik, terjadi pada 5 Agustus.
"Puncak penjualan biasanya terjadi pada 5 Agustus. Tahun kemarin bisa mencapai Rp20 juta, tapi sekarang hanya Rp 10 juta," ujar Andri.
Andri menuturkan, ia bersama dengan 7 warga Garut lainnya, memang sudah sering berjualan pernak-pernik jelang hari kemerdekaan di Kota Cirebon. Ia mengambil sejumlah barang jualannya dari sebuah konveksi.
Ia menjual sejumlah pernak pernik seperti bendera berbagai ukuran, umbul umbul, background merah putih bergambar Garuda, serta pernak pernik berukuran kecil dengan tema Agustusan.
"Harganya Rp15 ribu sampai Rp250 ribu," ujar Andri.
Namun pada tahun ini, jumlah pembeli dirasa lebih sepi dibandingkan dengan biasanya. Ia menyebut, dagangannya lumayan banyak terjual pada 1 Agustus lalu.
" Tapi sekarang lebih sepi. Biasanya warga masih mencari pernak-pernik tersebut, sampai 14 Agustus," kata Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
