medcom.id, Lombok: Puluhan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, dihentikan mulai Senin 1 Agustus. Sebab, debu vulkanis dari Gunung Barujari mengganggu penerbangan di Lombok.
"Karena kondisi alam, kami berkoordinasi dan memutuskan penghentian penerbangan," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah.
Ardika menyebutkan penutupan bandara berakibat penghentian 15 kedatangan domestik, 10 keberangkatan domestik, 2 kedatangan internasional, dan 2 keberangkatan internasional.
"Untuk jumlah penumpang masih dalam pendataan masing-masing maskapai," ungkap Ardika.
Ardika mengaku penutupan bandara sesuai hasil rapat koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan otoritas berwenang. Rapat didasarkan pada pantauan satelit Himawari.
"Petugas vulkanologi mengatakan akan segera menindaklanjuti erupsi Gunung Barujari," lanjut Ardika.
Penutupan bandara dilakukan mulai pukul 16.55 Wita hari ini. Bandara dibuka lagi pada pukul 10.00 Wita, Selasa 2 Agustus 2016.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebaran abu vulkanis Gunung Barujari memasuki wilayah udara bandara. Abu vulkanik dapat mengganggu mesin pesawat.
Tapi dari pengamatan PVMBG secara visual, tak tampak kepulan asap di puncak kawah. Tak ada peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Barujari maupun Rinjani.
Tapi dari pantauan satelit Himawari milik BMKG pada pukul 11.50 WIB terdeteksi distribusi awan ke selatan. Pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 Wib, abu vulkanik menyebar ke Tenggara-Barat Laut di Lombok bagian selatan.
medcom.id, Lombok: Puluhan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, dihentikan mulai Senin 1 Agustus. Sebab, debu vulkanis dari Gunung Barujari mengganggu penerbangan di Lombok.
"Karena kondisi alam, kami berkoordinasi dan memutuskan penghentian penerbangan," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok (BIL) I Gusti Ngurah Ardika di Lombok Tengah.
Ardika menyebutkan penutupan bandara berakibat penghentian 15 kedatangan domestik, 10 keberangkatan domestik, 2 kedatangan internasional, dan 2 keberangkatan internasional.
"Untuk jumlah penumpang masih dalam pendataan masing-masing maskapai," ungkap Ardika.
Ardika mengaku penutupan bandara sesuai hasil rapat koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan otoritas berwenang. Rapat didasarkan pada pantauan satelit Himawari.
"Petugas vulkanologi mengatakan akan segera menindaklanjuti erupsi Gunung Barujari," lanjut Ardika.
Penutupan bandara dilakukan mulai pukul 16.55 Wita hari ini. Bandara dibuka lagi pada pukul 10.00 Wita, Selasa 2 Agustus 2016.
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sebaran abu vulkanis Gunung Barujari memasuki wilayah udara bandara. Abu vulkanik dapat mengganggu mesin pesawat.
Tapi dari pengamatan PVMBG secara visual, tak tampak kepulan asap di puncak kawah. Tak ada peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Barujari maupun Rinjani.
Tapi dari pantauan satelit Himawari milik BMKG pada pukul 11.50 WIB terdeteksi distribusi awan ke selatan. Pada pukul 13.00 WIB hingga 15.00 Wib, abu vulkanik menyebar ke Tenggara-Barat Laut di Lombok bagian selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
