Tangerang: Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta memiliki tiga perempuan yang tangguh dalam menjaga gerbang masuk Indonesia. Ketiganya bernama Yessica, Ferda, dan Anis yang bertugas di bidang pengawasan memerangi peredaran narkotika yang masuk di bandara tersibuk di Asia Tenggara tersebut.
Menilik ketiga srikandi di momen Hari Kartini ini, keseharian mereka sejak 2 tahun terakhir bertugas tak kenal waktu melakukan analisis terhadap semua barang yang masuk melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dengan kecerdasan, kecermatan, ketelitian dan dedikasi dalam bertugas, ketiganya berhasil menindak berbagai jenis narkotika seperti, methamphetamine (sabu), kokain, marijuana, ketamine, dan bahan baku narkotika yang berpotensi merugikan masyarakat.
Sejumlah pengungkapan yang berhasil diungkap seperti dua pabrik rumahan narkotika atau istilahnya clandestine laboratory di Semarang dan Jakarta pada awal 2024.
Saat ditanya mengenai suka duka dalam bertugas, Yessica dan Ferda kompak menjawab jika harus selalu siaga dan siap overtime. Tak jarang mereka pun sampai harus pulang dini hari karena melakukan pengembangan kasus.
"Tapi segala lelah yang dirasa langsung sirna ketika berhasil menyelesaikan tugas," ujar Yessica, Minggu, 21 April 2024.
Sebagai seorang wanita, Yessica menuturkan, melaksanakan tugas yang identik dengan pegawai pria tentunya memiliki tantangan tersendiri. Namun, ia bersama dua srikandi lainnya menikmati kondisi pekerjaan yang menantang dan menegangkan.
"Terutama saat melakukan penindakan yang memberikan pengalaman baru tak ternilai," katanya.
Menurut Anis salah satu srikandi lainnya, jika keberhasilannya itu bisa bertahan hingga kini berkat bimbingan rekan-rekan lainnya serta lingkungan kerja yang mendukung. Hingga, mereka pun dapat menyelesaikan berbagai penugasan yang diberikan dan membuktikan ketangguhan, keberanian tidak tergantung pada gender.
"Menjadi seorang petugas Bea Cukai harus siap ditugaskan di mana saja. Apapun tugas yang diberikan kepada kita, harus dilaksanakan dengan kemampuan terbaik dan penuh tanggung jawab," jelas Anis.
Ketiga srikandi tersebut berpesan, dalam memperingati semangat Kartini ini, dengan mengakui peran penting wanita dalam berbagai bidang pekerjaan dan memperjuangkan kesetaraan gender dalam semua lapisan masyarakat.
"Mari kita menggugah semangat kesetaraan dan keberanian bagi semua wanita untuk mengejar impian dalam berbagai bidang, serta berani berkontribusi dan mengubah dunia menjadi tempat yang setara bagi semua," ungkapnya.
Tangerang: Kantor Pelayanan Utama (KPU)
Bea dan Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta memiliki tiga perempuan yang tangguh dalam menjaga gerbang masuk Indonesia. Ketiganya bernama Yessica, Ferda, dan Anis yang bertugas di bidang pengawasan memerangi peredaran narkotika yang masuk di bandara tersibuk di Asia Tenggara tersebut.
Menilik ketiga srikandi di momen
Hari Kartini ini, keseharian mereka sejak 2 tahun terakhir bertugas tak kenal waktu melakukan analisis terhadap semua barang yang masuk melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dengan kecerdasan, kecermatan, ketelitian dan dedikasi dalam bertugas, ketiganya berhasil menindak berbagai jenis narkotika seperti,
methamphetamine (sabu), kokain, marijuana, ketamine, dan bahan baku narkotika yang berpotensi merugikan masyarakat.
Sejumlah pengungkapan yang berhasil diungkap seperti dua pabrik rumahan narkotika atau istilahnya
clandestine laboratory di Semarang dan Jakarta pada awal 2024.
Saat ditanya mengenai suka duka dalam bertugas, Yessica dan Ferda kompak menjawab jika harus selalu siaga dan siap overtime. Tak jarang mereka pun sampai harus pulang dini hari karena melakukan pengembangan kasus.
"Tapi segala lelah yang dirasa langsung sirna ketika berhasil menyelesaikan tugas," ujar Yessica, Minggu, 21 April 2024.
Sebagai seorang wanita, Yessica menuturkan, melaksanakan tugas yang identik dengan pegawai pria tentunya memiliki tantangan tersendiri. Namun, ia bersama dua srikandi lainnya menikmati kondisi pekerjaan yang menantang dan menegangkan.
"Terutama saat melakukan penindakan yang memberikan pengalaman baru tak ternilai," katanya.
Menurut Anis salah satu srikandi lainnya, jika keberhasilannya itu bisa bertahan hingga kini berkat bimbingan rekan-rekan lainnya serta lingkungan kerja yang mendukung. Hingga, mereka pun dapat menyelesaikan berbagai penugasan yang diberikan dan membuktikan ketangguhan, keberanian tidak tergantung pada gender.
"Menjadi seorang petugas Bea Cukai harus siap ditugaskan di mana saja. Apapun tugas yang diberikan kepada kita, harus dilaksanakan dengan kemampuan terbaik dan penuh tanggung jawab," jelas Anis.
Ketiga srikandi tersebut berpesan, dalam memperingati semangat Kartini ini, dengan mengakui peran penting wanita dalam berbagai bidang pekerjaan dan memperjuangkan kesetaraan gender dalam semua lapisan masyarakat.
"Mari kita menggugah semangat kesetaraan dan keberanian bagi semua wanita untuk mengejar impian dalam berbagai bidang, serta berani berkontribusi dan mengubah dunia menjadi tempat yang setara bagi semua," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
