Solo: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, terbakar, Senin, 29 Juli 2019. Api belum juga padam meskipun sudah 24 jam.
Api terlihat menyala sejak Senin, 29 Juli 2019 sekitar pukul 11.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran (damkar) sebenarnya sudah mampu mengendalikan api pada dini hari tadi. Namun pagi ini, Selasa, 30 Juli 2019, api kembali muncul dan langsung membesar.
"Tadi saya datang pukul 08.00 WIB sudah besar lagi," kata pemulung asal Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Mbiyem.
Akibatnya, dia belum berani melakukan aktivitasnya mencari sampah plastik. "Biasanya cari sampah di situ (lokasi kebakaran), tapi kalau seperti ini tidak berani ke sana," ujarnya.
Pemulung lain, Tuminah, mengaku mengetahui kejadian awal kebakaran. Api diduga muncul dari sampah korek gas di bawah tumpukan sampah.
"Karena panas mungkin meledak, ada suara 'dor' dari bawah sampah. Lalu apinya besar," ujarnya.
Siswa-siswi SD 02 Plesungan memakai masker. Medcom.id/Pythag
Akibat kebakaran tersebut, asap mengarah sampai ke pemukiman warga. Sekolah yang berada di utara TPA Putri Cempo pun ikut terdampak.
Terlihat hari ini para siswa SD 02 Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, memakai masker saat kegiatan belajar mengajar. "Pagi tadi sempat pekat asapnya, sekarang sudah agak reda," kata kepala sekolah, Sukatno.
Kejadian ini sudah sering terjadi dan berdampak ke sekolahnya. "Dulu sampai sebulan asap itu baru berhenti, karena kan sampah ini seperti gambut, tidak bisa benar-benar padam," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Solo, Gatot Sutanto, mengatakan petugas telah bekerja hingga dini hari tadi. "Sampai pukul 03.00 WIB tadi sudah mengecil," katanya.
Namun karena faktor jumlah personel yang terbatas, petugas harus beristirahat. "Sudah sesuai SOP, sekarang kami mulai memadamkan api lagi," ujar dia.
Solo: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, terbakar, Senin, 29 Juli 2019. Api belum juga padam meskipun sudah 24 jam.
Api terlihat menyala sejak Senin, 29 Juli 2019 sekitar pukul 11.30 WIB. Petugas pemadam kebakaran (damkar) sebenarnya sudah mampu mengendalikan api pada dini hari tadi. Namun pagi ini, Selasa, 30 Juli 2019, api kembali muncul dan langsung membesar.
"Tadi saya datang pukul 08.00 WIB sudah besar lagi," kata pemulung asal Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Mbiyem.
Akibatnya, dia belum berani melakukan aktivitasnya mencari sampah plastik. "Biasanya cari sampah di situ (lokasi kebakaran), tapi kalau seperti ini tidak berani ke sana," ujarnya.
Pemulung lain, Tuminah, mengaku mengetahui kejadian awal kebakaran. Api diduga muncul dari sampah korek gas di bawah tumpukan sampah.
"Karena panas mungkin meledak, ada suara 'dor' dari bawah sampah. Lalu apinya besar," ujarnya.
Siswa-siswi SD 02 Plesungan memakai masker. Medcom.id/Pythag
Akibat kebakaran tersebut, asap mengarah sampai ke pemukiman warga. Sekolah yang berada di utara TPA Putri Cempo pun ikut terdampak.
Terlihat hari ini para siswa SD 02 Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, memakai masker saat kegiatan belajar mengajar. "Pagi tadi sempat pekat asapnya, sekarang sudah agak reda," kata kepala sekolah, Sukatno.
Kejadian ini sudah sering terjadi dan berdampak ke sekolahnya. "Dulu sampai sebulan asap itu baru berhenti, karena kan sampah ini seperti gambut, tidak bisa benar-benar padam," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Solo, Gatot Sutanto, mengatakan petugas telah bekerja hingga dini hari tadi. "Sampai pukul 03.00 WIB tadi sudah mengecil," katanya.
Namun karena faktor jumlah personel yang terbatas, petugas harus beristirahat. "Sudah sesuai SOP, sekarang kami mulai memadamkan api lagi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
