Sragen: Seorang warga Desa Dayu, Kecamatan Gindangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah menemukan benda diduga bagian dari gigi gajah purba. Warga menemukan fosil tersebut pada Selasa lalu, 11 Juli 2023, saat melakukan penggalian untuk membangun pondasi rumah.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat tentang itu, kemudian langsung kami lakukan penyelamatan. Karena masyarakat sekitar sudah banyak yang memahami tentang ini, makanya langsung lapor. Dan kami melakukan penyelamatan sesuai aturan," ujar Subkoordinator Museum Prasejarah Sangiran, Iskandar M Siregar, di Sragen, Rabu, 12 Juli 2023.
Ia menambahkan, berdasarkan bentuk fosil temuan tersebut diduga itu merupakan gigi gajah. Namun demikian, dia akan memastikan terlebih dulu melalui penelitian.
Usai diselamatkan, dilakukan perekaman data dan penomoran pada fosil temuan itu. Dia belum bisa memastikan kapan temuan tersebut dapat dipajang di Museum Sangiran.
"Kita lihat dulu kondisinya cukup baik atau tidak. Kemudian kita pastikan ada hal -hal baru dari hasil temuan itu. Untuk saat ini fosil temuan ada di laboratorium Ndayu untuk penelitian lebih lanjut," imbuhnya.
Sementara itu, fosil diduga gigi gajah purba tersebut ditemukan di kedalaman sekitar 70 sentimeter.
"Fosil dibersihkan, dari pasir-pasir atau materi tanah itu justru akan membawa informasi misalnya itu berada di lapisan apa, bisa memberikan petunjuk tahun berapa hingga ke beratnya," ungkapnya.
Sragen: Seorang warga Desa Dayu, Kecamatan Gindangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah menemukan benda diduga bagian dari
gigi gajah purba. Warga menemukan fosil tersebut pada Selasa lalu, 11 Juli 2023, saat melakukan penggalian untuk membangun pondasi rumah.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat tentang itu, kemudian langsung kami lakukan penyelamatan. Karena masyarakat sekitar sudah banyak yang memahami tentang ini, makanya langsung lapor. Dan kami melakukan penyelamatan sesuai aturan," ujar Subkoordinator Museum Prasejarah Sangiran, Iskandar M Siregar, di
Sragen, Rabu, 12 Juli 2023.
Ia menambahkan, berdasarkan bentuk fosil temuan tersebut diduga itu merupakan gigi gajah. Namun demikian, dia akan memastikan terlebih dulu melalui penelitian.
Usai diselamatkan, dilakukan perekaman data dan penomoran pada fosil temuan itu. Dia belum bisa memastikan kapan temuan tersebut dapat dipajang di Museum Sangiran.
"Kita lihat dulu kondisinya cukup baik atau tidak. Kemudian kita pastikan ada hal -hal baru dari hasil temuan itu. Untuk saat ini fosil temuan ada di laboratorium Ndayu untuk penelitian lebih lanjut," imbuhnya.
Sementara itu, fosil diduga gigi gajah purba tersebut ditemukan di kedalaman sekitar 70 sentimeter.
"Fosil dibersihkan, dari pasir-pasir atau materi tanah itu justru akan membawa informasi misalnya itu berada di lapisan apa, bisa memberikan petunjuk tahun berapa hingga ke beratnya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
