Demak: Masjid Demak merupakan salah satu peninggalan Wali Sanga yang hingga kini masih bisa jumpai di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Letaknya tepat di sisi barat Alun-alun Kabupaten Demak yang berada di jalur Pantura.
Masjid Demak, pada era para Wali Sanga selain jadi pusat penyebaran agama Islam di tanah Jawa, juga dijadikan lokasi berkumpulnya para Wali Sanga. Itu sebabnya, Kabupaten Demak mendapat julukan sebagai Kota Wali.
Masjid Demak dibangun oleh Raden Patah dan Wali Sanga. Masjid ini mempunyai bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru.
Keempat tiang ini diletakan di bagian tengah masjid dan menjadi penyangga utama masjid. Satu dari empat tiang itu dibuat oleh Sunan Kalijaga dari serpihan-serpihan kayu yang diikat dengan rumput, lalu ditata hingga menjadi tiang setinggi 17 meter.
Tiang penyangga Masjid Demak buatan para Wali Sanga hingga kini bisa kita lihat. Meski sudah rapuh, tiang penyangga itu masih tersimpan di Museum Masjid Agung Demak. Lokasi musem, tepat di samping Masjid Agung Demak.
Masjid Agung Demak yang berada di jalur Pantura kerap dijadikan tempat singgah untuk beribadah atau sekeder melepas lelah bagi pengguna jalan yang kebetulan melintas. Seperti yang dilakukan Agung Komarudin, warga Kabupaten Jepara.
Agung mengaku setiap hari menempuh perjalanan Jepara-Semarang. Tiba di Kota Demak, Agung beribadah sembari istirahat di Masjid Agung Demak.
“Kebetulan sudah waktnya salat, sekalian istirahat. Jepara-Semarang sekarang waktu tempuhnya kan lumayan karena kondisi jalannya seperti itu. Jadi ini tadi salat sekaligus istirahat,” ujar Agung.
Usai salat, Agung, tidak langsung melanjutkan perjalannyan. Dia pun masuk ke Museum Masjid Agung. Satu per satu barang-barang koleksi museum dilihatnya dengan seksama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Demak: Masjid Demak merupakan salah satu peninggalan Wali Sanga yang hingga kini masih bisa jumpai di Kabupaten Demak,
Jawa Tengah. Letaknya tepat di sisi barat Alun-alun Kabupaten Demak yang berada di jalur Pantura.
Masjid Demak, pada era para Wali Sanga selain jadi pusat penyebaran agama Islam di tanah Jawa, juga dijadikan lokasi berkumpulnya para Wali Sanga. Itu sebabnya, Kabupaten Demak mendapat julukan sebagai Kota Wali.
Masjid Demak dibangun oleh Raden Patah dan Wali Sanga. Masjid ini mempunyai bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru.
Keempat tiang ini diletakan di bagian tengah masjid dan menjadi penyangga utama
masjid. Satu dari empat tiang itu dibuat oleh Sunan Kalijaga dari serpihan-serpihan kayu yang diikat dengan rumput, lalu ditata hingga menjadi tiang setinggi 17 meter.
Tiang penyangga Masjid Demak buatan para Wali Sanga hingga kini bisa kita lihat. Meski sudah rapuh, tiang penyangga itu masih tersimpan di Museum Masjid Agung Demak. Lokasi musem, tepat di samping Masjid Agung Demak.
Masjid Agung Demak yang berada di jalur Pantura kerap dijadikan tempat singgah untuk beribadah atau sekeder melepas lelah bagi pengguna jalan yang kebetulan melintas. Seperti yang dilakukan Agung Komarudin, warga Kabupaten Jepara.
Agung mengaku setiap hari menempuh perjalanan Jepara-Semarang. Tiba di Kota Demak, Agung beribadah sembari istirahat di Masjid Agung Demak.
“Kebetulan sudah waktnya salat, sekalian istirahat. Jepara-Semarang sekarang waktu tempuhnya kan lumayan karena kondisi jalannya seperti itu. Jadi ini tadi salat sekaligus istirahat,” ujar Agung.
Usai salat, Agung, tidak langsung melanjutkan perjalannyan. Dia pun masuk ke Museum Masjid Agung. Satu per satu barang-barang koleksi museum dilihatnya dengan seksama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
