Yogyakarta: Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak lagi murni 100 persen. Pemerintah setempat mengubah kebijakan usai di sejumlah sekolah ditemukan kasus covid-19.
Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, temuan kasus covid-19 harus jadi perhatian pemerintah kabupaten/kota hingga sekolah. Jika tak dihentikan sementara, PTM bisa tetap dilaksanakan dengan proporsi tertentu.
"Sekolah-sekolah menyesuaikan. Waktu dan jumlah yang masuk disesuaikan. (PTM di DIY) tidak 100 persen," kata Kadarmanta di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Senin, 31 Januari 2022.
Ia mengungkapkan, persentase PTM bisa melihat temuan jumlah kasus. Pihaknya tidak menentukan keharusan persentase PTM di masing-masing sekolah.
"Bisa 70 hingga 50 persen. Pengurangannya ini agar (siswa) bisa jaga jarak," ujarnya.
Sementara, Pemerintah Kabupaten Bantul memberlakukan PTM dengan persentasi 50 persen dari semula 100 persen. Perkembangan kasus covid-19 secara umum dan di sejumlah sekolah jadi alasan utama.
"Kami bahas dalam beberapa pertemuan untuk hal tersebut," kata Asisten Sekretaris Administrasi Sekretaris Daerah Bantul, Pulung Haryadi.
Menurut dia, kebijakan resmi mengurangi persentase PTM memang belum ada. Ia mengungkapkan, pengurangan persentase PTM bersifat anjuran dengan melihat perkembangan kasus covid-19 di sekolah dan sekitarnya.
"Dengan PTM 50 persen berarti ada sistem pergantian (antarsiswa)," kata mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantul ini.
Yogyakarta: Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak lagi murni 100 persen. Pemerintah setempat mengubah kebijakan usai di sejumlah sekolah ditemukan kasus covid-19.
Sekretaris Daerah Pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, temuan kasus covid-19 harus jadi perhatian pemerintah kabupaten/kota hingga sekolah. Jika tak dihentikan sementara, PTM bisa tetap dilaksanakan dengan proporsi tertentu.
"Sekolah-sekolah menyesuaikan. Waktu dan jumlah yang masuk disesuaikan. (PTM di DIY) tidak 100 persen," kata Kadarmanta di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Senin, 31 Januari 2022.
Ia mengungkapkan, persentase PTM bisa melihat temuan jumlah kasus. Pihaknya tidak menentukan keharusan persentase PTM di masing-masing sekolah.
"Bisa 70 hingga 50 persen. Pengurangannya ini agar (siswa) bisa jaga jarak," ujarnya.
Sementara, Pemerintah Kabupaten Bantul memberlakukan PTM dengan persentasi 50 persen dari semula 100 persen. Perkembangan kasus covid-19 secara umum dan di sejumlah sekolah jadi alasan utama.
"Kami bahas dalam beberapa pertemuan untuk hal tersebut," kata Asisten Sekretaris Administrasi Sekretaris Daerah Bantul, Pulung Haryadi.
Menurut dia, kebijakan resmi mengurangi persentase PTM memang belum ada. Ia mengungkapkan, pengurangan persentase PTM bersifat anjuran dengan melihat perkembangan kasus covid-19 di sekolah dan sekitarnya.
"Dengan PTM 50 persen berarti ada sistem pergantian (antarsiswa)," kata mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantul ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
