Cianjur: Jembatan gantung yang menghubungkan dua kecamatan di Cianjur yang menelan anggaran lebih dari satu miliar rupiah kini kondisinya hancur. Padahal jembatan tersebut sangat bermanfaat untuk akses warga.
"Anggaran (pembuatan jembatan) kalau tidak salah Rp1,6 miliar," kata Hamdan, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sindangbarang, dalam tayangan Headline News, Jumat, 11 Februari 2022.
Jembatan yang dibangun pada tahun 2017 itu sudah tidak bisa digunakan sejak satu tahun terakhir. Jembatan membentang di atas Sungai Cidaun, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat.
Kondisi jembatan tampak rusak. Sebagian badan jembatan sudah ambruk. Padahal jembatan gantung ini merupakan akses alternatif penghubung antar desa dari dua kecamatan.
Memiliki panjang 150 meter, jembatan ini menjadi akses paling cepat untuk aktivitas warga dalam pendidikan, kesehatan, maupun perekonomian. Karena jembatan rusak, banyak warga nekat menyeberangi sungai saat air sedang surut.
"Kalau musim kemarau, saat air sedang surut pasti anak sekolah bisa ke Pantai Lugina. Kalau musim hujan, air pasang, anak sekolah tidak bisa sekolah," ujar Hamdam.
Kondisi jembatan gantung tersebut sudah dipantau langsung oleh bupati Cianjur, tapi pihaknya belum mengetahui kapan akan diperbaiki. (Fatha Annisa)
Cianjur: Jembatan gantung yang menghubungkan dua kecamatan di Cianjur yang menelan anggaran lebih dari satu miliar rupiah kini kondisinya hancur. Padahal jembatan tersebut sangat bermanfaat untuk akses warga.
"Anggaran (pembuatan jembatan) kalau tidak salah Rp1,6 miliar," kata Hamdan, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sindangbarang, dalam tayangan Headline News, Jumat, 11 Februari 2022.
Jembatan yang dibangun pada tahun 2017 itu sudah tidak bisa digunakan sejak satu tahun terakhir. Jembatan membentang di atas Sungai Cidaun, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat.
Kondisi jembatan tampak rusak. Sebagian badan jembatan sudah ambruk. Padahal jembatan gantung ini merupakan akses alternatif penghubung antar desa dari dua kecamatan.
Memiliki panjang 150 meter, jembatan ini menjadi akses paling cepat untuk aktivitas warga dalam pendidikan, kesehatan, maupun perekonomian. Karena jembatan rusak, banyak warga nekat menyeberangi sungai saat air sedang surut.
"Kalau musim kemarau, saat air sedang surut pasti anak sekolah bisa ke Pantai Lugina. Kalau musim hujan, air pasang, anak sekolah tidak bisa sekolah," ujar Hamdam.
Kondisi jembatan gantung tersebut sudah dipantau langsung oleh bupati Cianjur, tapi pihaknya belum mengetahui kapan akan diperbaiki. (
Fatha Annisa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
