Jepara: Anggota TNI Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah, meningkatkan intensitas patroli untuk mengantisipasi pergerakan warga menjelang pelantikan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih. Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Arm Suharyanto mengatakan jika biasanya dalam sehari patroli sebanyak tiga kali, menjelang pelantikan menjadi lebih dari lima kali dalam sehari.
"Kalau jumlah personelnya sama, hanya jumlah dan durasi patroli yang ditingkatkan," kata Suharyanto di Jepara, Rabu, 16 Oktober 2019.
Suharyanto menjelaskan patroli dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak rencana warga yang ingin unjuk rasa ke Jakarta pada 20 Oktober 2019. Sampai saat ini, kondusifitas di Kota Ukir masih cukup bagus.
"Tapi sementara ini peningkatan keamanan difokuskan pada Pilpet (Pemilihan Petinggi/ Kepala Desa) dulu," jelas Suharyanto.
Sementara Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melihat adanya rencana pergerakan warga Bumi Kartini ke Jakarta pada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Pihaknya juga belum melakukan peningkatan pengamanan wilayah.
"Di Jepara sampai saat ini tidak ada gejolak apapun yang terjadi. Sementara peningkatan pengamanan tidak ada. Hari ini sama besok fokus pada coblosan (Pilpet serentak). Perintah Pak Kapolda, kalau wilayahnya adem ayem tidak perlu gelar pasukan," jelas Arif.
Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi, menghimbau kepada warga Jepara untuk tidak perlu aksi ke Jakarta pada saat pelatikan presiden dan wakil presiden terpilih.
"Sejauh ini laporan dari lembaga untuk gerakan antisipasi dini disampaikan semuanya masih aman-aman saja. Dan saya mengajak semua masyarakat untuk ikut sama-sama mengamankannya," ungkap Dian.
Jepara: Anggota TNI Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah, meningkatkan intensitas patroli untuk mengantisipasi pergerakan warga menjelang pelantikan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih. Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Arm Suharyanto mengatakan jika biasanya dalam sehari patroli sebanyak tiga kali, menjelang pelantikan menjadi lebih dari lima kali dalam sehari.
"Kalau jumlah personelnya sama, hanya jumlah dan durasi patroli yang ditingkatkan," kata Suharyanto di Jepara, Rabu, 16 Oktober 2019.
Suharyanto menjelaskan patroli dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak rencana warga yang ingin unjuk rasa ke Jakarta pada 20 Oktober 2019. Sampai saat ini, kondusifitas di Kota Ukir masih cukup bagus.
"Tapi sementara ini peningkatan keamanan difokuskan pada Pilpet (Pemilihan Petinggi/ Kepala Desa) dulu," jelas Suharyanto.
Sementara Kapolres Jepara, AKBP Arif Budiman, mengatakan sampai saat ini pihaknya belum melihat adanya rencana pergerakan warga Bumi Kartini ke Jakarta pada pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Pihaknya juga belum melakukan peningkatan pengamanan wilayah.
"Di Jepara sampai saat ini tidak ada gejolak apapun yang terjadi. Sementara peningkatan pengamanan tidak ada. Hari ini sama besok fokus pada coblosan (Pilpet serentak). Perintah Pak Kapolda, kalau wilayahnya adem ayem tidak perlu gelar pasukan," jelas Arif.
Plt Bupati Jepara, Dian Kristiandi, menghimbau kepada warga Jepara untuk tidak perlu aksi ke Jakarta pada saat pelatikan presiden dan wakil presiden terpilih.
"Sejauh ini laporan dari lembaga untuk gerakan antisipasi dini disampaikan semuanya masih aman-aman saja. Dan saya mengajak semua masyarakat untuk ikut sama-sama mengamankannya," ungkap Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
