Bekasi: Tanaman mirip bunga bangkai tumbuh di SDN Kayuringin Jaya II, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Bunga yang masih berukuran kecil itu mengeluarkan bau bangkai meski tak terlalu menyengat.
Tanaman mirip bunga bangkai itu tumbuh di depan kantin sekolah. Bunga dengan dominasi warna merah jambu kombinasi marun itu tumbuh sekitar 30 sentimeter dengan diameter mencapai 40 sentimeter.
Salah seorang guru SDN Kayuringin Jaya II, Sri Suhartini, mengatakan, ketika kuncup, bunga tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Alih-alih dihindari, tanaman itu justru jadi objek rekreasi siswa dan orang tua murid yang datang ke sekolah.
“Pihak sekolah hampir menebang bunga tersebut karena baunya tidak sedap, seperti ada bangkai tikus tapi dicari kok enggak ketemu,” kata dia, Jumat, 4 Oktober 2019.
Siti mengatakan bunga itu mulai mekar sejak dua hari lalu. Pertama kali mekar, bunga tersebut tak mengeluarkan bau.
Kendati aneh, Siti mengaku keberadaan bunga tersebut tak mengganggu kegiatan belajar di sekolah. Bau busuk bunga hanya tercium saat didekati.
“Malah jadi daya tarik siswa, kalau ada orang tua datang mereka pun berfoto ria,” kata dia.
Penjaga sekolah SDN Kayuringin Jaya II, Nana menyampaikan, pihak sekolah berkomitmen akan merawat bunga tersebut. Bunga yang bibitnya diketahui bernama bunga ‘Suweg’ itu sengaja disebar.
“Nanti akan dipagar bambu, tidak ada perawatan khusus, disiram tiap hari saja kayak bunga lainnya,” tandas dia.
Bekasi: Tanaman mirip bunga bangkai tumbuh di SDN Kayuringin Jaya II, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Bunga yang masih berukuran kecil itu mengeluarkan bau bangkai meski tak terlalu menyengat.
Tanaman mirip bunga bangkai itu tumbuh di depan kantin sekolah. Bunga dengan dominasi warna merah jambu kombinasi marun itu tumbuh sekitar 30 sentimeter dengan diameter mencapai 40 sentimeter.
Salah seorang guru SDN Kayuringin Jaya II, Sri Suhartini, mengatakan, ketika kuncup, bunga tersebut mengeluarkan bau tak sedap. Alih-alih dihindari, tanaman itu justru jadi objek rekreasi siswa dan orang tua murid yang datang ke sekolah.
“Pihak sekolah hampir menebang bunga tersebut karena baunya tidak sedap, seperti ada bangkai tikus tapi dicari kok enggak ketemu,” kata dia, Jumat, 4 Oktober 2019.
Siti mengatakan bunga itu mulai mekar sejak dua hari lalu. Pertama kali mekar, bunga tersebut tak mengeluarkan bau.
Kendati aneh, Siti mengaku keberadaan bunga tersebut tak mengganggu kegiatan belajar di sekolah. Bau busuk bunga hanya tercium saat didekati.
“Malah jadi daya tarik siswa, kalau ada orang tua datang mereka pun berfoto ria,” kata dia.
Penjaga sekolah SDN Kayuringin Jaya II, Nana menyampaikan, pihak sekolah berkomitmen akan merawat bunga tersebut. Bunga yang bibitnya diketahui bernama bunga ‘Suweg’ itu sengaja disebar.
“Nanti akan dipagar bambu, tidak ada perawatan khusus, disiram tiap hari saja kayak bunga lainnya,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
