Kepala Sekolah Sebut Guru Pengkritik Ridwan Kamil Sudah 2 Tahun Tak Mengajar

Cirebon: Kepala SMK Ponpes Manbaul Ulum, Abdul Hakim, memastikan nama Sabil masih tercantum dalam data Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di sekolahnya. Ia menampik jika data guru pengkritik Gubernur Ridwan Kamil itu dicabut dari Dapodik.  "Datanya masih tercantum disini, tidak dicabut," ujar Hakim di Cirebon, Rabu, 15 Maret 2023. Hakim sendiri mengaku berkoordinasi dengan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) 10 yang berwenang terhadap SMA dan SMK di Cirebon. Hal tersebut berkaitan dengan viralnya kasus Sabil. "Bukan masalah pencabutan data dapodik," kata Hakim. Hakim juga meluruskan, jika Sabil sudah tidak mengajar di sekolahnya sejak dua tahun lalu. Namun, masih berkaitan dengan data Dapodiknya saja. "Jadi, Sabil itu sudah tidak mengajar disini. Hanya data dapodiknya saja yang masih disini," kata Hakim.   Muhammad Sabil, 34, seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cirebon Jawa Barat, menyebut namanya dicabut dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) usai mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia menyebut, informasi tersebut ia dapat dari Kepala Sekolah Manbaul Ulum usai kasusnya viral di media sosial. "Kepala sekolahnya langsung menghubungi saya. Katanya data Dapodiknya dicabut," ujar Sabil. Dengan dicabutnya Dapodik miliknya itu, maka berbagai fasilitas tunjangan yang ia dapatkan sebagai guru, akan hilang. Selain itu, dicabutnya Dapodik ini juga, akan berdampak sulitnya ia mencari tempat mengajar. "Saya masih simpan buktinya, bahwa saya sudah dikeluarkan dari dapodik," kata Sabil. Sabil menjelaskan, ejak 2014-2020 dirinya mengajar di SMK Ponpes Manbaul Ulum. Namun pada 2020, dirinya pindak mengajar di SMK Telkom Kota Cirebon. Walaupun pindah mengajar, namun nama Sabil masih tercantum dalam Dapodik di SMK Ponpes Manbaul Ulum. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id