Jepara: Gelang penanda jemaah haji dari Indonesia diproduksi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Adalah Subandi pengrajin pembuat gelang itu.
Warga Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan itu membuat gelang haji sejak 2009. Setiap tahun lelaki 50 tahun itu membuat ratusan ribu gelang haji.
Tahun ini gelang haji yang dibuat Subandi sebanyak 106.179 buah. Rinciannya 97.453 haji reguler, 7.226 jemaah haji plus dan petugas haji sebanyak 1.400.
"Untuk yang tambahan 8.000 belum ada informasi," kata Subandi di Jepara, Senin, 22 Mei 2023.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini waktu produksi kurang dari satu bulan. Dua pekan berjalan, 50 persen gelang haji sudah terselesaikan. Sisanya Subandi menargetkan sepuluh hari bisa rampung.
"Kalau dulu-dulu waktunya (pengerjaan), setidaknya 1,5 sampai 2 bulan. Tapi ini waktunya ngga ada segitu jadi ya, harus dikerjakan siang malam biar bisa selesai tepat waktu," jelas Subandi.
Saat proses produksi Subandi mengaku tak menuai kendala bersrti. Namun, bila kondisi cuaca mendung Subandi mulai bingung. Pasalnya, proses pengeringan cat menjadi terhambat. Pasalnya, Subandi hanya mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan cat pada gelang haji.
Lantaran sebagai penanda jemaah haji dari Indonesia, Subandi, menggunakan bahan baku pilihan. Bahan yang digunakan yaitu stainlees jenis 3042b. Bahan tersebut merupakan buatan Jepang dengan ketebalan 1,2 mili meter.
"Untuk kualitas kami selalu jaga. Juga komitmen pada ketepatan waktu. Kami yakin akan selesai sesuai target," ungkap Subandi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Gelang penanda
jemaah haji dari Indonesia diproduksi di
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Adalah Subandi pengrajin pembuat gelang itu.
Warga Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan itu membuat gelang
haji sejak 2009. Setiap tahun lelaki 50 tahun itu membuat ratusan ribu gelang haji.
Tahun ini gelang haji yang dibuat Subandi sebanyak 106.179 buah. Rinciannya 97.453 haji reguler, 7.226 jemaah haji plus dan petugas haji sebanyak 1.400.
"Untuk yang tambahan 8.000 belum ada informasi," kata Subandi di Jepara, Senin, 22 Mei 2023.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini waktu produksi kurang dari satu bulan. Dua pekan berjalan, 50 persen gelang haji sudah terselesaikan. Sisanya Subandi menargetkan sepuluh hari bisa rampung.
"Kalau dulu-dulu waktunya (pengerjaan), setidaknya 1,5 sampai 2 bulan. Tapi ini waktunya ngga ada segitu jadi ya, harus dikerjakan siang malam biar bisa selesai tepat waktu," jelas Subandi.
Saat proses produksi Subandi mengaku tak menuai kendala bersrti. Namun, bila kondisi cuaca mendung Subandi mulai bingung. Pasalnya, proses pengeringan cat menjadi terhambat. Pasalnya, Subandi hanya mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan cat pada gelang haji.
Lantaran sebagai penanda jemaah haji dari Indonesia, Subandi, menggunakan bahan baku pilihan. Bahan yang digunakan yaitu stainlees jenis 3042b. Bahan tersebut merupakan buatan Jepang dengan ketebalan 1,2 mili meter.
"Untuk kualitas kami selalu jaga. Juga komitmen pada ketepatan waktu. Kami yakin akan selesai sesuai target," ungkap Subandi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
