Tangerang: Korban keracunan makanan hajatan di Kampung Cerewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, bertambah mencapai 197 orang. Sebelumnya jumlah korban sebanyak 179 orang.
"Korban terus bertambah dan sudah masuk status KLB (kejadian luar biasa)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, Jumat 2 Maret 2018.
Hendra menjelaskan mengirim sampel sisa makanan yang dikumpulkan dari lokasi pesta penikahan, Ayumi, ke Badan Litbang Kemenkes. Tak hanya itu, sampel muntahan korban pun dikirim untuk diteliti.
"Sepuluh hari ke depan baru bisa diketahui apa dan dari mana asal keracunan berasal," ujarnya.
Hingga kini, jumlah korban yang dirawat inap di sejumlah rumah sakit bertambah jadi 41 orang. Sebelumnya, ada 34 orang dirawat. Kondisi korban, menurut Hendra, masih lemah dan muntah-muntah.
Korban keracunan makin bertambah, diduga efek dari keracunan makanan yang tak langsung dirasakan. Hendra khawatir proses penyembuhan korban bakal lama.
Korban keracunan tersebar di sejumlah rumah sakit di Kabupaten dan Kota Tangerang di antaranya
1. RS Permata Hati berjumlah 61 orang, di antaranya 28 pasien rawat inap
2. RS Hermina Bitung melayani 20 korban, dengan rawat inap 3 orang
3. RS Siloam Karawaci rawat inap 2 orang
4. RS Arya Medika rawat inap 5 orang
5. RSUD Tangerang rawat inap satu orang
6. Ciputra Hospital rawat inap 2 orang
7. Posko Kesehatan Cerewed rawat jalan 65 orang
8. Puskesmas Pasir Jaya rawat jalan 21 orang.
Tangerang: Korban keracunan makanan hajatan di Kampung Cerewed, Desa Sukadamai, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, bertambah mencapai 197 orang. Sebelumnya jumlah korban sebanyak 179 orang.
"Korban terus bertambah dan sudah masuk status KLB (kejadian luar biasa)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, Jumat 2 Maret 2018.
Hendra menjelaskan mengirim sampel sisa makanan yang dikumpulkan dari lokasi pesta penikahan, Ayumi, ke Badan Litbang Kemenkes. Tak hanya itu, sampel muntahan korban pun dikirim untuk diteliti.
"Sepuluh hari ke depan baru bisa diketahui apa dan dari mana asal keracunan berasal," ujarnya.
Hingga kini, jumlah korban yang dirawat inap di sejumlah rumah sakit bertambah jadi 41 orang. Sebelumnya, ada 34 orang dirawat. Kondisi korban, menurut Hendra, masih lemah dan muntah-muntah.
Korban keracunan makin bertambah, diduga efek dari keracunan makanan yang tak langsung dirasakan. Hendra khawatir proses penyembuhan korban bakal lama.
Korban keracunan tersebar di sejumlah rumah sakit di Kabupaten dan Kota Tangerang di antaranya
1. RS Permata Hati berjumlah 61 orang, di antaranya 28 pasien rawat inap
2. RS Hermina Bitung melayani 20 korban, dengan rawat inap 3 orang
3. RS Siloam Karawaci rawat inap 2 orang
4. RS Arya Medika rawat inap 5 orang
5. RSUD Tangerang rawat inap satu orang
6. Ciputra Hospital rawat inap 2 orang
7. Posko Kesehatan Cerewed rawat jalan 65 orang
8. Puskesmas Pasir Jaya rawat jalan 21 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)