Tangerang: Kim J, 22, seorang mahasiswi warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan menyelundupkan sebanyak 94 ekor reptil berbagai jenis ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Puluhan reptil tersebut disembunyikan di dalam koper pelaku.
"Puluhan ekor reptil yang hendak diselundupkan penumpang inisial KJ, terdiri dari 50 ekor ular berbagai jenis, Tokek atau Gekko 41 ekor, Iguana Badak satu ekor, dan Biawak dua ekor. Reptil yang disembunyikan dibungkus 24 kantong oleh tersangka untuk diselundupkan ke Korea Selatan," ujar Kepala Balai Karantina Banten, Turhadi Noerachman, Jumat, 19 Juli 2024.
Turhadi menuturkan, pelaku ditangkap pada Rabu, 17 Juli 2024 saat hendak berangkat dengan pesawat Asiana Airlines, rute Jakarta-Korea Selatan. Kepada petugas, pelaku mengaku baru pertama kali berkunjung ke Indonesia.
"Kami sedang mendalami modusnya. Pengakuannya karena dia suka binatang dan pelaku tidak lancar berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris pun sulit. Jadi, hari ini kami lakukan pendalaman pada kasus ini," katanya.
"Prosesnya hari ini, tidak dilakukan penahanan karena yang bersangkutan kooperatif, hanya menahan barang bukti puluhan reptil dan dokumen perjalanan," sambungnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 87 jo Pasal 34 huruf a dan c Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp3 miliar.
Tangerang: Kim J, 22, seorang mahasiswi warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan menyelundupkan sebanyak 94 ekor reptil berbagai jenis ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Puluhan reptil tersebut disembunyikan di dalam koper pelaku.
"Puluhan ekor reptil yang hendak diselundupkan penumpang inisial KJ, terdiri dari 50 ekor ular berbagai jenis, Tokek atau Gekko 41 ekor, Iguana Badak satu ekor, dan Biawak dua ekor. Reptil yang disembunyikan dibungkus 24 kantong oleh tersangka untuk diselundupkan ke Korea Selatan," ujar Kepala Balai Karantina Banten, Turhadi Noerachman, Jumat, 19 Juli 2024.
Turhadi menuturkan, pelaku ditangkap pada Rabu, 17 Juli 2024 saat hendak berangkat dengan pesawat Asiana Airlines, rute Jakarta-Korea Selatan. Kepada petugas, pelaku mengaku baru pertama kali berkunjung ke Indonesia.
"Kami sedang mendalami modusnya. Pengakuannya karena dia suka binatang dan pelaku tidak lancar berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris pun sulit. Jadi, hari ini kami lakukan pendalaman pada kasus ini," katanya.
"Prosesnya hari ini, tidak dilakukan penahanan karena yang bersangkutan kooperatif, hanya menahan barang bukti puluhan reptil dan dokumen perjalanan," sambungnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 87 jo Pasal 34 huruf a dan c Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
