medcom.id, Ternate: Kapolda Maluku Utara Brigjen Tugas Dwi Aprianto memperketat pengamanan di laut. Hal itu guna mengantisipasi masuknya kelompok bersenjata ISIS dari Kota Marawi, Filipina.
"Menyikapi masalah di Kota Marawi negara Filipina, kami tengah berkoordinasi dengan Forkompimda guna mengantisipas masuknya ISIS ke wilayah Malut," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Rabu 31 Mei 2017.
Pengamanan wilayah Malut akan diperketat dengan menginstruksikan seluruh Kapolres merazia setiap kapal di wilayah Malut. Imigrasi juga diminta menutup celah masuk ke Indonesia.
Menurut Hendri, data intelijen menyebut ada potensi militan ISIS Marawi bergerak ke Tobelo dan Ambon. "Dengan adanya rapat yang melibatkan semua institusi di daerah, minimal dapat disampaikan lebih antisipatif terhadap orang-orang asing yang masuk wilayah," imbuhnya.
Polri tengah mewaspadai ancaman kelompok radikal yang akan menyusup pada acara pawai-pawai takbiran dengan membawa panji-panji ISIS. Sebab aksi teror diketahui pernah terjadi pada tahun 2016.
Daerah Maluku kerap dijadikan target karena ada sejarah konflik. Dari jajaran TNI AL pun turut bekerja sama dengan Kodam Pattimura dan Pemda.
Selain fokus di Laut China Selatan, TNI AL pun melakukan pengetatan operasi di wilayah utara, dengan pergerakan ke arah perairan laut Filipina. Kapolda mengakui, telah berkoordinasi dengan Korem 152/Babullah, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Malut dan pihak terkait lainnya.
"Memang, kita akan mewaspadai tenaga kerja asing yang masuk ke wilayah Maluku Utara dan di Kota Ternate akan melibatkan pihak kesultanan untuk penanganan paham radikal," terangnya.
medcom.id, Ternate: Kapolda Maluku Utara Brigjen Tugas Dwi Aprianto memperketat pengamanan di laut. Hal itu guna mengantisipasi masuknya kelompok bersenjata ISIS dari Kota Marawi, Filipina.
"Menyikapi masalah di Kota Marawi negara Filipina, kami tengah berkoordinasi dengan Forkompimda guna mengantisipas masuknya ISIS ke wilayah Malut," kata Kapolda melalui Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Rabu 31 Mei 2017.
Pengamanan wilayah Malut akan diperketat dengan menginstruksikan seluruh Kapolres merazia setiap kapal di wilayah Malut. Imigrasi juga diminta menutup celah masuk ke Indonesia.
Menurut Hendri, data intelijen menyebut ada potensi militan ISIS Marawi bergerak ke Tobelo dan Ambon. "Dengan adanya rapat yang melibatkan semua institusi di daerah, minimal dapat disampaikan lebih antisipatif terhadap orang-orang asing yang masuk wilayah," imbuhnya.
Polri tengah mewaspadai ancaman kelompok radikal yang akan menyusup pada acara pawai-pawai takbiran dengan membawa panji-panji ISIS. Sebab aksi teror diketahui pernah terjadi pada tahun 2016.
Daerah Maluku kerap dijadikan target karena ada sejarah konflik. Dari jajaran TNI AL pun turut bekerja sama dengan Kodam Pattimura dan Pemda.
Selain fokus di Laut China Selatan, TNI AL pun melakukan pengetatan operasi di wilayah utara, dengan pergerakan ke arah perairan laut Filipina. Kapolda mengakui, telah berkoordinasi dengan Korem 152/Babullah, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Malut dan pihak terkait lainnya.
"Memang, kita akan mewaspadai tenaga kerja asing yang masuk ke wilayah Maluku Utara dan di Kota Ternate akan melibatkan pihak kesultanan untuk penanganan paham radikal," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
