Temanggung: Kebakaran hutan di Gunung Sumbing menghanguskan 19,5 hektare lahan hutan lindung. Pelaksana harian (Plh) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Gito Walngadi mengungkap kerugian akibat kebakaran mencapai Rp2.925.000 untuk jenis vegetasi rimba campur.
"Kondisi terakhir, di petak 23-3 sudah tidak terpantau titik api. Sedangkan di petak 27-4 masih terpantau satu titik api," ujar Gito, Rabu, 25 September 2019
Kawasan hutan Gunung Sumbing terbakar sejak Minggu, 22 September 2019. Semula tiga titik api terdekteksi di hutan lindung di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kemloko, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung. Kini tersisa satu titik api yang masih mengepul.
Gito menerangkan pemadaman dilakukan dengan penyisiran oleh tim ke tiga jalur. Yaitu Jalur Banaran sebanyak 12 orang bertugas memantau, pemadaman dan penyisiran titik api di Pos 3 Jalur Banaran. Dia mengungkap titik api di Jalur Banaran padam.
Sebanyak 31 orang diterjunkan di Jalur Walitis. Mereka bertugas merintis jalur, penyekatan, dan pemadaman titik api. Pada Selasa, 24 September 2019, pukul 16.30 WIB titik api masih terpantau di Walitis.
Kemudian 13 orang diterjunkan ke Jalur Alternatif untuk merintis jalur dan pemadaman di atas Blok Gowang. Dia mengungkap hingga Selasa, 24 September 2019, pukul 16.30 WIB titik api sudah padam.
"Tim kemudian bergerak dan bergabung dengan Tim Walitis," jelasnya.
Dia melanjutkan hingga pukul 16.30 WIB, pada Selasa, 24 September 2019, semua personel ditarik turun karena kendala cuaca dan medan. Gito mengungkap bara api masih terpantau di lokasi bekas terbakar di area Gunung Sumbing.
Temanggung: Kebakaran hutan di Gunung Sumbing menghanguskan 19,5 hektare lahan hutan lindung. Pelaksana harian (Plh) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Gito Walngadi mengungkap kerugian akibat kebakaran mencapai Rp2.925.000 untuk jenis vegetasi rimba campur.
"Kondisi terakhir, di petak 23-3 sudah tidak terpantau titik api. Sedangkan di petak 27-4 masih terpantau satu titik api," ujar Gito, Rabu, 25 September 2019
Kawasan hutan Gunung Sumbing terbakar sejak Minggu, 22 September 2019. Semula tiga titik api terdekteksi di hutan lindung di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kemloko, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung. Kini tersisa satu titik api yang masih mengepul.
Gito menerangkan pemadaman dilakukan dengan penyisiran oleh tim ke tiga jalur. Yaitu Jalur Banaran sebanyak 12 orang bertugas memantau, pemadaman dan penyisiran titik api di Pos 3 Jalur Banaran. Dia mengungkap titik api di Jalur Banaran padam.
Sebanyak 31 orang diterjunkan di Jalur Walitis. Mereka bertugas merintis jalur, penyekatan, dan pemadaman titik api. Pada Selasa, 24 September 2019, pukul 16.30 WIB titik api masih terpantau di Walitis.
Kemudian 13 orang diterjunkan ke Jalur Alternatif untuk merintis jalur dan pemadaman di atas Blok Gowang. Dia mengungkap hingga Selasa, 24 September 2019, pukul 16.30 WIB titik api sudah padam.
"Tim kemudian bergerak dan bergabung dengan Tim Walitis," jelasnya.
Dia melanjutkan hingga pukul 16.30 WIB, pada Selasa, 24 September 2019, semua personel ditarik turun karena kendala cuaca dan medan. Gito mengungkap bara api masih terpantau di lokasi bekas terbakar di area Gunung Sumbing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
