medcom.id, Papua: Jarum jam hampir menuju tengah hari. Namun, matahari tak kunjung memancarkan sinar hangatnya. Selangkah demi selangkah tim Ekspedisi Polwan akhirnya mencapai Pegunungan Jayawijaya, Kamis 17 Agustus 2017.
Di tengah terpaan hujan dan suhu ekstrim -5° celcius, seluruh tim Ekspedisi Polwan ke Puncak Tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia ke-72.
Upacara dilaksanakan di Lembah Danau-Danau, Pegunungan Jayawijaya, Papua. Berada di ketinggian 4.275 meter di atas permukaan laut, upacara ini merupakan upacara kemerdekaan ke-72 tertinggi di Indonesia.
Upacara terasa lebih istimewa, karena dilakukan di hadapan danau yang berasal dari salju puncak-puncak Pegunungan Jayawijaya. "Salju di sini merupakan kebanggaan Indonesia yang notabene berada di wilayah iklim tropis yang hangat," jelas Ketua Tim Ekspedisi Polwan, Tri Suswati Tito Karnavian saat mengunjungi basecamp tim pada Jumat 11 Agustus 2107 lalu.
Bukan perkara mudah untuk melaksanakan upacara di tempat ini. Penyakit ketinggian (Acute Mountain Sickness) dikarenakan oksigen yang tipis dan tekanan udara tinggi menghantui tim ekspedisi. Bahkan, beberapa anggota tim mesti dievakuasi kembali ke lokasi yang lebih rendah agar proses aklimatisasi (penyesuaian diri terhadap ketinggian) berjalan maksimal.
Selain itu, hypothermia --penyakit kehilangan panas tubuh-- juga mengancam nyawa tim ekspedisi. "Gunung salju di Indonesia ini beda dengan di Himalaya ataupun Eropa. Salju di sini cenderung basah, jadi potensi hypothermia sangat besar," jelas Mamay Salim, pendaki senior berusia 64 tahun dari Eiger Adventure Service Team yang turut mendampingi tim ekspedisi.
Selain melaksanakan upacara kemerdekaan dan pendakian ke puncak tertinggi Indonesia, Tim Ekspedisi Polwan juga akan melakukan bersih-bersih sampah di Pegunungan Jayawijaya. Tim juga melakukan penggantian tali sepanjang 1.300 meter untuk pemanjatan ke Puncak Carstensz.(Briyan B Hendro)
medcom.id, Papua: Jarum jam hampir menuju tengah hari. Namun, matahari tak kunjung memancarkan sinar hangatnya. Selangkah demi selangkah tim Ekspedisi Polwan akhirnya mencapai Pegunungan Jayawijaya, Kamis 17 Agustus 2017.
Di tengah terpaan hujan dan suhu ekstrim -5° celcius, seluruh tim Ekspedisi Polwan ke Puncak Tertinggi Indonesia, Carstensz Pyramid, melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia ke-72.
Upacara dilaksanakan di Lembah Danau-Danau, Pegunungan Jayawijaya, Papua. Berada di ketinggian 4.275 meter di atas permukaan laut, upacara ini merupakan upacara kemerdekaan ke-72 tertinggi di Indonesia.
Upacara terasa lebih istimewa, karena dilakukan di hadapan danau yang berasal dari salju puncak-puncak Pegunungan Jayawijaya. "Salju di sini merupakan kebanggaan Indonesia yang notabene berada di wilayah iklim tropis yang hangat," jelas Ketua Tim Ekspedisi Polwan, Tri Suswati Tito Karnavian saat mengunjungi basecamp tim pada Jumat 11 Agustus 2107 lalu.
Bukan perkara mudah untuk melaksanakan upacara di tempat ini. Penyakit ketinggian (Acute Mountain Sickness) dikarenakan oksigen yang tipis dan tekanan udara tinggi menghantui tim ekspedisi. Bahkan, beberapa anggota tim mesti dievakuasi kembali ke lokasi yang lebih rendah agar proses aklimatisasi (penyesuaian diri terhadap ketinggian) berjalan maksimal.
Selain itu, hypothermia --penyakit kehilangan panas tubuh-- juga mengancam nyawa tim ekspedisi. "Gunung salju di Indonesia ini beda dengan di Himalaya ataupun Eropa. Salju di sini cenderung basah, jadi potensi hypothermia sangat besar," jelas Mamay Salim, pendaki senior berusia 64 tahun dari Eiger Adventure Service Team yang turut mendampingi tim ekspedisi.
Selain melaksanakan upacara kemerdekaan dan pendakian ke puncak tertinggi Indonesia, Tim Ekspedisi Polwan juga akan melakukan bersih-bersih sampah di Pegunungan Jayawijaya. Tim juga melakukan penggantian tali sepanjang 1.300 meter untuk pemanjatan ke Puncak Carstensz.(Briyan B Hendro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
