Yogyakarta: Banyak pemudik diperkirakan lolos dari pemeriksaan di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penjagaan di perbatasan diakui tidak bisa memeriksa semua pengendara yang melintas di jalur masuk wilayah Yogyakarta.
Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengatakan sulit merealisasikan pemeriksaan tanpa henti selama 24 jam. Ia mengatakan, ada keterbatasan yang dialami petugas di lapangan.
"Kami manusia, bukan robot, apalagi saat awal penyekatan masih dalam kondisi puasa," kata Noviar dihubungi, Jumat, 14 Mei 2021.
Namun, kata dia, sebanyak 3.227 kendaran telah dipaksa putar arah di tiga pos penjagaan, yakni Prambanan dan Tempel (Kabupaten Sleman), serta Temon (Kabupaten Kulon Progo). Catatan itu sejak kebijakan larangan mudik Lebaran mulai 6 Mei 2021.
Baca: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Kembali Dibuka
"Kalau total kendaraan yang diperikaa sebanyak 10.422. Pengendara yang tak melengkapi persyaratan kami minta putar balik," kata dia.
Ia menerangkan, ribuan kendaraan yang masuk ke DIY telah melengkapi sejumlah persyaratan. Selain surat tugas dari kantor, ada juga surat keterangan dari kepala desa. Selain itu, juga membawa surat hasil skrining covid-19.
Noviar menyatakan, sebagian besar yang diminta putar arah berasal dari kawasan Jawa Tengah. Bahkan, ada yang menolak mengikuti tes usap antigen meski difasilitasi gratis.
"Kalau ada yang lolos kami sudah antisipasi koordinasi dengan Satgas covid-19 di tingkat desa agar mengarantina pendatang," ujarnya.
Yogyakarta: Banyak
pemudik diperkirakan lolos dari pemeriksaan di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penjagaan di perbatasan diakui tidak bisa memeriksa semua pengendara yang melintas di jalur masuk wilayah Yogyakarta.
Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad, mengatakan sulit merealisasikan pemeriksaan tanpa henti selama 24 jam. Ia mengatakan, ada keterbatasan yang dialami petugas di lapangan.
"Kami manusia, bukan robot, apalagi saat awal penyekatan masih dalam kondisi puasa," kata Noviar dihubungi, Jumat, 14 Mei 2021.
Namun, kata dia, sebanyak 3.227 kendaran telah dipaksa putar arah di tiga pos penjagaan, yakni Prambanan dan Tempel (Kabupaten Sleman), serta Temon (Kabupaten Kulon Progo). Catatan itu sejak kebijakan larangan mudik Lebaran mulai 6 Mei 2021.
Baca: Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Kembali Dibuka
"Kalau total kendaraan yang diperikaa sebanyak 10.422. Pengendara yang tak melengkapi persyaratan kami minta putar balik," kata dia.
Ia menerangkan, ribuan kendaraan yang masuk ke DIY telah melengkapi sejumlah persyaratan. Selain surat tugas dari kantor, ada juga surat keterangan dari kepala desa. Selain itu, juga membawa surat hasil skrining covid-19.
Noviar menyatakan, sebagian besar yang diminta putar arah berasal dari kawasan Jawa Tengah. Bahkan, ada yang menolak mengikuti tes usap antigen meski difasilitasi gratis.
"Kalau ada yang lolos kami sudah antisipasi koordinasi dengan Satgas covid-19 di tingkat desa agar mengarantina pendatang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
