Lumajang: Sebuah tanggul yang berlokasi di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, jebol, Senin, 6 Desember 2021. Akibatnya, warga di sekitar lokasi tersebut berlarian menyelamatkan diri.
Salah seorang pengungsi, Riski, mengaku air dari Tanggul Kamar Kajang yang jebol berdampak hingga Dusun Kebonagung. Riski sendiri merupakan warga Dusun Kebonagung yang bersebelahan dengan Dusun Kamar Kajang.
"Itu tanggul sudah jebol, air itu sudah mau hampir masuk ke daerah Kebonagung," katanya saat Breaking News Metro TV, Senin 6 Desember 2021.
Riski mengaku mengungsi ke Posko Utama di Desa Sumberwuluh mengendarai mobil pikap. Ia mengungsi bersama banyak warga lainnya.
"Naik mobil (pikap) (Bersama orang) banyak, tak tahu saya (jumlahnya). Sebab saya pisah sama saudara, saya panik," ujarnya.
Baca: Posko Utama Korban Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh
Sejauh ini, Riski masih belum mengetahui apakah ada korban luka-luka akibat peristiwa tanggul jebol tersebut. Sebab, berdasarkan pantauannya, sejumlah warga langsung dievakuasi oleh petugas.
"Kalau hari ini belum tahu, ada atau tak ada (korban), tak tahu, sebab orang kan masih tertolong sama aparat. Kalau kemarin ada saudara saya, satu keluarga itu terjebak di tambang pasir sana, enam orang satu rumah," ungkapnya.
Riski mengaku, sejak erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu, ia kesulitan untuk tidur. Sebab, ia memikirkan keselamatan diri dan keluarganya.
"Bantuan apa saja, apa katanya lah. Saya mikir badan, keluarga selamat Alhamdulillah," bebernya.
Sebuah tanggul yang berjarak sekitar dua kilometer dari Posko Utama di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan jebol, Senin 6 Desember 2021. Sebelumnya, dilaporkan juga Gunung Semeru, kembali erupsi di hari yang sama.
"Tanggul yang jebol ini mengakibatkan air itu meluber sampai ke pemukiman penduduk. Sehingga penduduk ada yang mengungsi dan kita evakuasi ke posko. Jarak kurang lebih dua kilometer (dari tanggul ke posko)," kata Kasi Operasi dan Siaga Bencana Kantor Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna, saat Breaking News Metro TV, Senin 6 Desember 2021.
Lumajang: Sebuah tanggul yang berlokasi di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, jebol, Senin, 6 Desember 2021. Akibatnya, warga di sekitar lokasi tersebut berlarian menyelamatkan diri.
Salah seorang pengungsi, Riski, mengaku air dari Tanggul Kamar Kajang yang jebol berdampak hingga Dusun Kebonagung. Riski sendiri merupakan warga Dusun Kebonagung yang bersebelahan dengan Dusun Kamar Kajang.
"Itu tanggul sudah jebol, air itu sudah mau hampir masuk ke daerah Kebonagung," katanya saat Breaking News Metro TV, Senin 6 Desember 2021.
Riski mengaku mengungsi ke Posko Utama di Desa Sumberwuluh mengendarai mobil pikap. Ia mengungsi bersama banyak warga lainnya.
"Naik mobil (pikap) (Bersama orang) banyak, tak tahu saya (jumlahnya). Sebab saya pisah sama saudara, saya panik," ujarnya.
Baca:
Posko Utama Korban Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh
Sejauh ini, Riski masih belum mengetahui apakah ada korban luka-luka akibat peristiwa tanggul jebol tersebut. Sebab, berdasarkan pantauannya, sejumlah warga langsung dievakuasi oleh petugas.
"Kalau hari ini belum tahu, ada atau tak ada (korban), tak tahu, sebab orang kan masih tertolong sama aparat. Kalau kemarin ada saudara saya, satu keluarga itu terjebak di tambang pasir sana, enam orang satu rumah," ungkapnya.
Riski mengaku, sejak erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu, ia kesulitan untuk tidur. Sebab, ia memikirkan keselamatan diri dan keluarganya.
"Bantuan apa saja, apa katanya lah. Saya mikir badan, keluarga selamat Alhamdulillah," bebernya.
Sebuah tanggul yang berjarak sekitar dua kilometer dari Posko Utama di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan jebol, Senin 6 Desember 2021. Sebelumnya, dilaporkan juga Gunung Semeru, kembali erupsi di hari yang sama.
"Tanggul yang jebol ini mengakibatkan air itu meluber sampai ke pemukiman penduduk. Sehingga penduduk ada yang mengungsi dan kita evakuasi ke posko. Jarak kurang lebih dua kilometer (dari tanggul ke posko)," kata Kasi Operasi dan Siaga Bencana Kantor Basarnas Surabaya, I Wayan Suyatna, saat Breaking News Metro TV, Senin 6 Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
