Yogyakarta: Jumlah peristiwa bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi bertambah seiring dengan ancaman dampak La Nina. Curah hujan yang meningkat membuat bencana berpotensi menerpa di sejumlah wilayah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal, mengatakan BMKG memperkirakan curah hujan akan meningkat berkisar 20-70 persen. Situasi ini bisa menimbulkan ancaman bencana meteorologi.
"Presiksi (ancaman bencana meteorologi) mulai Oktober 2021 sampai Februari 2022," kata Danang dihubungi, Selasa, 9 November 2021.
Menurut informasi yang Danang peroleh, ancaman La Nina berintensitas lemah hingga sedang. Namun, kata dia, kewaspadaan perlu tetap dijalankan.
Baca: Curah Hujan di Bandung Mulai Naik, Ada Potensi Terdampak La Nina
Catatan BPBD DIY, telah terjadi lebih dari 300 bencana selama 2021 hingga November ini. Rinciannya, 107 bencana angin kencang, 214 bencana tanah longsor, dua kali kejadian banjir lahar hujan dan delapan kali banjir berskala kecil.
"Kondisi ini biasa terjadi setiap awal musim hujan sampai awal tahun. Ini perlu kerja sama semua pihak, dari pemerintah daerah sampai RT untuk penanganan dan penanggulangannya," ungkapnya.
Danang menambahkan, dampak keberadaan sampah yang belum terkelola dengan baik menjadi masalah tersendiri. Ia mengatakan, sampah yang belum terkelola akibat tingginya pola konsumsi masyarakat bisa menjadi salah satu penyebab bencana.
"Saat hujan sudah ada laporan luapan air di perkampungan karena drainase tak berfungsi dengan baik. Ini perlu disikapi dengan kesiapsiagaan supaya tidak menjadi permasalahan yang lebih rumit," kata dia.
Yogyakarta: Jumlah peristiwa bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi bertambah seiring dengan ancaman dampak
La Nina. Curah hujan yang meningkat membuat bencana berpotensi menerpa di sejumlah wilayah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal, mengatakan BMKG memperkirakan curah hujan akan meningkat berkisar 20-70 persen. Situasi ini bisa menimbulkan ancaman bencana meteorologi.
"Presiksi (ancaman bencana meteorologi) mulai Oktober 2021 sampai Februari 2022," kata Danang dihubungi, Selasa, 9 November 2021.
Menurut informasi yang Danang peroleh, ancaman La Nina berintensitas lemah hingga sedang. Namun, kata dia, kewaspadaan perlu tetap dijalankan.
Baca: Curah Hujan di Bandung Mulai Naik, Ada Potensi Terdampak La Nina
Catatan BPBD DIY, telah terjadi lebih dari 300 bencana selama 2021 hingga November ini. Rinciannya, 107 bencana angin kencang, 214 bencana tanah longsor, dua kali kejadian banjir lahar hujan dan delapan kali banjir berskala kecil.
"Kondisi ini biasa terjadi setiap awal musim hujan sampai awal tahun. Ini perlu kerja sama semua pihak, dari pemerintah daerah sampai RT untuk penanganan dan penanggulangannya," ungkapnya.
Danang menambahkan, dampak keberadaan sampah yang belum terkelola dengan baik menjadi masalah tersendiri. Ia mengatakan, sampah yang belum terkelola akibat tingginya pola konsumsi masyarakat bisa menjadi salah satu penyebab bencana.
"Saat hujan sudah ada laporan luapan air di perkampungan karena drainase tak berfungsi dengan baik. Ini perlu disikapi dengan kesiapsiagaan supaya tidak menjadi permasalahan yang lebih rumit," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
