Tangerang: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily, beralih profesi menjadi guru sehari memperingati Hari Guru Nasional, 25 November 2019. Ace berkesempatan mengajar di kelas sang putra, Tubagus Pancar Cahaya Tajally, di SMP Global Islamic School II Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
"Kegiatan mengundang orang tua untuk mengajar di sekolah sangat baik sekali. Ini pengalaman menarik disaksikan anak sendiri meskipun saya tidak terlalu mahir memberikan materi," kata Ace, Senin, 25 November 2019.
Kendati lekat dengan dunia pendidikan, Ace mengaku profesi sebagai pengajar tak mudah. Ia menyebut berhadapan dengan siswa sekolah menengah tak semudah mengajar mahasiswa.
"Berbeda dengan perguruan tinggi, karena saya sebenarnya juga dosen di perguruan tinggi. Tapi mengajar siswa SMP sangat berbeda," kata dia.
Selama 90 menit mengajar, Ace mengatakan memberikan materi tentang sistem ketatanegaraan Indonesia. Para siswa, kata Ace, banyak yang tak mengetahui dan memahami sejarah lahir bangsa Indonesia termasuk sistem ketatanegaraan pada sistem pemerintahan.
"Mungkin materinya terlalu luas dan waktunya juga singkat hanya 90 menit. Tapi saya merasa anak-anak SMP sekarang jauh lebih hebat dan paham," ungkapnya.
Sementara itu, guru kelas 9 SMP GIS II Serpong, Yulis Yasinta, mengungkapkan, kehadiran orang tua siswa memperingati hari guru tak lain untuk berbagi pengalaman yang tidak didapatkan para siswa di sekolah. Salah satunya terkait profesi para orang tua.
"Para orang tua ditantang menyampaikan pengalaman kepada anak dan siswa lain. Ada berbagai profesi para orang tua yang ikut berpartisipasi seperti Anggota DPR RI, pilot, penyiar dan lain sebagainya," imbuh Yulis.
Tangerang: Wakil Ketua Komisi VIII DPR Tubagus Ace Hasan Syadzily, beralih profesi menjadi guru sehari memperingati Hari Guru Nasional, 25 November 2019. Ace berkesempatan mengajar di kelas sang putra, Tubagus Pancar Cahaya Tajally, di SMP Global Islamic School II Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
"Kegiatan mengundang orang tua untuk mengajar di sekolah sangat baik sekali. Ini pengalaman menarik disaksikan anak sendiri meskipun saya tidak terlalu mahir memberikan materi," kata Ace, Senin, 25 November 2019.
Kendati lekat dengan dunia pendidikan, Ace mengaku profesi sebagai pengajar tak mudah. Ia menyebut berhadapan dengan siswa sekolah menengah tak semudah mengajar mahasiswa.
"Berbeda dengan perguruan tinggi, karena saya sebenarnya juga dosen di perguruan tinggi. Tapi mengajar siswa SMP sangat berbeda," kata dia.
Selama 90 menit mengajar, Ace mengatakan memberikan materi tentang sistem ketatanegaraan Indonesia. Para siswa, kata Ace, banyak yang tak mengetahui dan memahami sejarah lahir bangsa Indonesia termasuk sistem ketatanegaraan pada sistem pemerintahan.
"Mungkin materinya terlalu luas dan waktunya juga singkat hanya 90 menit. Tapi saya merasa anak-anak SMP sekarang jauh lebih hebat dan paham," ungkapnya.
Sementara itu, guru kelas 9 SMP GIS II Serpong, Yulis Yasinta, mengungkapkan, kehadiran orang tua siswa memperingati hari guru tak lain untuk berbagi pengalaman yang tidak didapatkan para siswa di sekolah. Salah satunya terkait profesi para orang tua.
"Para orang tua ditantang menyampaikan pengalaman kepada anak dan siswa lain. Ada berbagai profesi para orang tua yang ikut berpartisipasi seperti Anggota DPR RI, pilot, penyiar dan lain sebagainya," imbuh Yulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
