Pati: Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sejak beberapa hari terakhir. Tak pelak, sejumlah wilayah pun tergenang banjir. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mencatat ada delapan kecamatan yang tergenang banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prastyo, mengatakan delapan kecamatan yang tergenang banjir yaitu Kecamatan Gabus, Kayen, Juwana, Jakenan, Sukolilo, Tambakromo, Dukuhseti, dan Pati Kota. Kondisi banjir paling parah ada di Kecamatan Gabus. Sedikitnya 10 desa yang terendam banjir.
“Ya, penyebabnya (banjir) karena sudah sekitar satu minggu hujan intensitas sedang tinggi dan cuaca yang sangat ekstrim. Itu mengakibatkan DAS (Daerah Aliran Sungai) di wilayah Pati, tidak mampu menampung debit air hujan dan meluap menggenangi beberapa kecamatan,” ujar Budi, Jumat, 15 Maret 2024.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Gabus, selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga merendam 473 hektar sawah. Dari luasan tersebut, lebih dari separuh merupakan tanaman padi siap panen.
“Rumah yang terdampak 800 lebih. Sawah tanaman padi yang terendam 400 hektar lebih. Itu baru di Kecamatan Gabus saja,” kata Budi.
Lalu banjir yang terjadi di lima empat di Kecamatan Kayen. Yaitu Desa Kayen, Trimulyo, Srikaton, dan Pasuruan. Selain merendam ratusan rumah warga, banjir di Kecamatan Kayen juga membuat akses jalan penghubung tersendat. Serta sejumlah fasilitas layanan umum pun tergenang.
“Di Kecamatan Juwana juga parah. Ada delapan desa yang kebanjiran. Yang di Juwana sudah sejak kemarin sampai sekarang belum surut,” kata Budi.
Pati: Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sejak beberapa hari terakhir. Tak pelak, sejumlah wilayah pun tergenang banjir. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mencatat ada delapan kecamatan yang tergenang banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prastyo, mengatakan delapan kecamatan yang tergenang banjir yaitu Kecamatan Gabus, Kayen, Juwana, Jakenan, Sukolilo, Tambakromo, Dukuhseti, dan Pati Kota. Kondisi banjir paling parah ada di Kecamatan Gabus. Sedikitnya 10 desa yang terendam banjir.
“Ya, penyebabnya (banjir) karena sudah sekitar satu minggu hujan intensitas sedang tinggi dan cuaca yang sangat ekstrim. Itu mengakibatkan DAS (Daerah Aliran Sungai) di wilayah Pati, tidak mampu menampung debit air hujan dan meluap menggenangi beberapa kecamatan,” ujar Budi, Jumat, 15 Maret 2024.
Banjir yang terjadi di Kecamatan Gabus, selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga merendam 473 hektar sawah. Dari luasan tersebut, lebih dari separuh merupakan tanaman padi siap panen.
“Rumah yang terdampak 800 lebih. Sawah tanaman padi yang terendam 400 hektar lebih. Itu baru di Kecamatan Gabus saja,” kata Budi.
Lalu banjir yang terjadi di lima empat di Kecamatan Kayen. Yaitu Desa Kayen, Trimulyo, Srikaton, dan Pasuruan. Selain merendam ratusan rumah warga, banjir di Kecamatan Kayen juga membuat akses jalan penghubung tersendat. Serta sejumlah fasilitas layanan umum pun tergenang.
“Di Kecamatan Juwana juga parah. Ada delapan desa yang kebanjiran. Yang di Juwana sudah sejak kemarin sampai sekarang belum surut,” kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
