Ilustrasi gempa bumi (ANTARA/HO-23)
Ilustrasi gempa bumi (ANTARA/HO-23)

Gempa Mentawai Dirasakan di 7 Kabupaten/Kota

Media Indonesia.com • 25 April 2023 11:32
Jakarta: Gempa bumi magnitudo 6,9 mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Selasa dini hari, pukul 03.00 WIB. 
 
Laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per pukul 05.20 WIB, gempa dirasakan di 7 kabupaten/kota.
 
"Laporan yang pertama, dari Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang menjadi lokasi paling dekat pusat gempabumi, bahwa guncangan kuat dirasakan oleh selama 3-5 detik sehingga menyebabkan masyarakat panik dan keluar rumah," ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa.

Kemudian di Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya, dan Kecamatan Siberut Utara, hingga membuat warga mengungsi ke lokasi aman di dataran yang lebih tinggi dari perairan. 
 
"Pada saat kejadian gempabumi, hujan turun sangat lebat dan arus listrik padam. Sementara sampai saat ini tim BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan monitoring," lanjut Abdul.
 
Selanjutnya dari Kota Padang, guncangan gempabumi dirasakan kuat selama kurang lebih 30 detik. Dinding berderik, lampu gantung bergoyang dan beberapa benda yang berada di atas meja ada yang jatuh. 
 
Baca juga: Pascagempa Sejumlah Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai Masih Mengungsi

"Masyarakat sempat merasa panik dan keluar rumah, namun cukup terkendali. Saat ini sebagian masyarakat ada yang memilih mengungsi menjauhi laut," ucap dia.
 
Hingga pukul 03.59 WIB tidak terlihat adanya kondisi tidak normal air laut dan belum terpantau adanya kerusakan bangunan. Saat ini bersama tim BPBD setempat terus melakukan asesmen dan monitoring di lapangan.
 
Kemudian dari Kabupaten Pasaman Barat juga melaporkan adanya guncangan kuat selama 3-5 detik pada saat terjadi gempabumi. Akan tetapi hal itu tidak membuat masyarakat panik dan kondisi terpantau aman terkendali. Sementara itu BPBD Kabuaten Pasaman Barat sedang melalukan monitoring di lapangan.
 
Adapun situasi berbeda dilaporkan dari dan Kabupaten Padang Pariaman, masyarakat di sana sempat panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan gempabumi selama 3-5 detik. BPBD Kabupaten Padang Pariaman masih melalukan monitoring.
 
Hal serupa juga dialami masyarakat di Kabupaten Agam. Guncangan gempabumi dirasakan kuat selama 3-5 detik dan membuat masyarakat panik dan keluar rumah. Sebagian warga di Nagari Tiku Selatan dan Nagari Tiku V Jorong di Kecamatan Tanjung Mutiara memilih mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Sampai saat ini BPBD Kabupaten Agam terus melakukan monitoring lapangan.
 
Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa dan Kerusakan Akibat Gempa Mentawai M6,9

Berikutnya guncangan gempabumi dirasakan kuat selama 3-5 detik di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Atas guncangan itu, masyarakat di Kota Teluk Dalam mengungsi ke lokasi yang aman sesuai rekomendasi BPBD Kabupaten Nias Selatan.
 
Dari hasil pantauan di Pelabuhan Teluk Dalam, air sempat surut dan tidak normal seperti biasa. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan tim BPBD Kabupaten Nias Selatan terus melalukan asesmen dan meminta masyaralat tetap waspada.
 
Wilayah terakhir yang merasakan guncangan gempabumi adalah Kota Gunung Sitoli, Sumatra Utara. Masyarakat di sana panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan selama 10-15 detik, namun tidak ada yang mengungsi. BPBD Kota Gunung Sitoli melakukam monitorinh lapangan sambil memberikan himbauan kepada masyarakat setempat.
 
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan informasi peringatan dini terkait potensi gelombang tsunami atas gempabumi M 6,9 dari lepas pantai sebelah barat Sumatra Barat. Akan tetapi peringatan tsunami itu kemudian berakhir pada pukul 05.17 WIB.
 
Sementara itu BMKG juga mencatat adanya gempabumi susulan berskala magnitudo 5 yang berpusat di 0.88 LS dan 98.52 BT pada kedalaman 12 kilometer. Gempabumi susulan itu terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.
 
Baca juga: BMKG: Warga yang Mengungsi Takut Tsunami Bisa Kembali ke Rumah

Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempabumi, BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan. 
 
Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempabumi.
 
"BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya," kata Abdul.
 
Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
 
"Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempabumi yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadinya tsunami," jelas dia.
 

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan