medcom.id, Depok: Harga kebutuhan pokok di Depok, Jawa Barat, langsung melinting begitu harga BBM dikerek, kemarin. Lompatan harga kebutuhan pokok bahkan ada yang sampai menembus 80 persen.
Di Pasar Agung, Sukmajaya, misalnya, harga cabai yang semula sudah mahal kini tambah larang. Cabai rawit kini dijual lebih mahal Rp7.000 per kilogram dari semula di kisaran Rp80 ribu/kg. Harga cabai merah naik rata-rata Rp5.000 setiap kg menjadi di kisaran Rp85 ribu/kg.
Harga jahe pun melenting dari Rp30 ribu/kg menjadi Rp35 ribu/kg. Jeruk nipis kini dipasarkan Rp20 ribu dari semula Rp9.000/kg.
Warga dan pedagang tak bisa apa-apa menyikapi kondisi ini. Mereka cuma bisa pasrah. Maryati, pedagang di Pasar Agung, mengaku, sejak kemarin omzet penjualannya melorot. Pasalnya, tak banyak pembeli yang datang ke tokonya.
Sri juga mengeluh. Perempuan yang saban hari bolak-balik ke pasar untuk berbelanja itu mengaku, terpaksa membatasi barang belanjaan. Dia hanya berharap, pemerintah bisa meredam gejolak harga.
Malam kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bensin dan solar. Bensin kini berharga Rp8.500 per liter, naik Rp2.000/liter. Sedangkan harga solar menjadi Rp7.500/liter dari sebelumnya Rp5.500/liter.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000/liter akan menambah belanja produktif di atas Rp100 triliun. Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, perlindungan sosial, dan mewujudkan visi Presiden Joko Widodo seperti pembangunan sektor maritim.
Bambang mengatakan, kebijakan ini memberikan keleluasaan ruang fiskal APBN tahun depan. Pengalihan subsidi BBM ini diharapkan bisa menurunkan defisit APBN 2015 menjadi di bawah 2,2 persen.
medcom.id, Depok: Harga kebutuhan pokok di Depok, Jawa Barat, langsung melinting begitu harga BBM dikerek, kemarin. Lompatan harga kebutuhan pokok bahkan ada yang sampai menembus 80 persen.
Di Pasar Agung, Sukmajaya, misalnya, harga cabai yang semula sudah mahal kini tambah
larang. Cabai rawit kini dijual lebih mahal Rp7.000 per kilogram dari semula di kisaran Rp80 ribu/kg. Harga cabai merah naik rata-rata Rp5.000 setiap kg menjadi di kisaran Rp85 ribu/kg.
Harga jahe pun melenting dari Rp30 ribu/kg menjadi Rp35 ribu/kg. Jeruk nipis kini dipasarkan Rp20 ribu dari semula Rp9.000/kg.
Warga dan pedagang tak bisa apa-apa menyikapi kondisi ini. Mereka cuma bisa pasrah. Maryati, pedagang di Pasar Agung, mengaku, sejak kemarin omzet penjualannya melorot. Pasalnya, tak banyak pembeli yang datang ke tokonya.
Sri juga mengeluh. Perempuan yang saban hari bolak-balik ke pasar untuk berbelanja itu mengaku, terpaksa membatasi barang belanjaan. Dia hanya berharap, pemerintah bisa meredam gejolak harga.
Malam kemarin, Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bensin dan solar. Bensin kini berharga Rp8.500 per liter, naik Rp2.000/liter. Sedangkan harga solar menjadi Rp7.500/liter dari sebelumnya Rp5.500/liter.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000/liter akan menambah belanja produktif di atas Rp100 triliun. Anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, perlindungan sosial, dan mewujudkan visi Presiden Joko Widodo seperti pembangunan sektor maritim.
Bambang mengatakan, kebijakan ini memberikan keleluasaan ruang fiskal APBN tahun depan. Pengalihan subsidi BBM ini diharapkan bisa menurunkan defisit APBN 2015 menjadi di bawah 2,2 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ICH)
