Yogyakarta: Kepolisian diingatkan agar tak sekadar bekerja dengan membesarkan jargon sebagai pengayom masyarakat. Akan tetapi aparat juga harus menerima kritik atas segala hal yang dikerjakan.
"Jangan marah kalau dikritik, kritikmu kurang bagi saya," kata budayawan Muhammad Ainun Nadjib atau Emha Ainun Nadjib saat menerima kunjungan jajaran Polda DIY di kediamannya Rumah Maiyah Kadipiro Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu, 9 November 2022.
Lelaki asal Jawa Timur yang akrab disapa Cak Nun menyebut ada berbagai kejadian di tengah masyarakat yang tersorot ke institusi kepolisian. Khusus di DIY, kejahatan jalanan atau akrab disebut klitih masih menjadi persoalan.
Terbaru, kasus kejahatan jalanan di kawasan Gedongkuning, Kota Yogyakarta masuk ke persidangan. Akan tetap, proses hukum itu dikritik lantaran kepolisian diduga salah dalam menangkap tersangka. Di sisi lain, sejumlah tersangka telah jadi terdakwa dan kini jadi terpidana.
Cak Nun mengatakan polisi harus bekerja profesional dengan mengedepankan prinsip mengayomi dan menjaga martabat. Ia menilai kasus kejahatan yang melibatkan pelaku anak di bawah umur jadi persoalan serius.
"Ini permasalahan serius yang harus didiskusikan antara budayawan, pemerintah, pendidik, dan pihak lainnya," jelas Cak Nun.
Sementara Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan, mengaku menyadari hal itu. Ia bersama jajaran mengunjungi sejumlah pihak, seperti Cak Nun dan budayawan Butet Kertaredjasa.
Ia mengatakan siap menerima kritik dan saran dari pihak manapun. Menurut dia, masukan dari budayawan menjadi bagian untuk bekerja mengarahkan pandangan ke masyarakat.
"Mata dan pandangan kita harus ke masyarakat, bukan ke diri kita," kata Suwondo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta:
Kepolisian diingatkan agar tak sekadar bekerja dengan membesarkan jargon sebagai
pengayom masyarakat. Akan tetapi aparat juga harus menerima kritik atas segala hal yang dikerjakan.
"Jangan marah kalau dikritik, kritikmu kurang bagi saya," kata budayawan Muhammad Ainun Nadjib atau Emha Ainun Nadjib saat menerima kunjungan jajaran Polda DIY di kediamannya Rumah Maiyah Kadipiro Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Rabu, 9 November 2022.
Lelaki asal Jawa Timur yang akrab disapa Cak Nun menyebut ada berbagai kejadian di tengah masyarakat yang tersorot ke institusi
kepolisian. Khusus di DIY, kejahatan jalanan atau akrab disebut klitih masih menjadi persoalan.
Terbaru, kasus kejahatan jalanan di kawasan Gedongkuning, Kota Yogyakarta masuk ke persidangan. Akan tetap, proses hukum itu dikritik lantaran kepolisian diduga salah dalam menangkap tersangka. Di sisi lain, sejumlah tersangka telah jadi terdakwa dan kini jadi terpidana.
Cak Nun mengatakan polisi harus bekerja profesional dengan mengedepankan prinsip mengayomi dan menjaga martabat. Ia menilai kasus kejahatan yang melibatkan pelaku anak di bawah umur jadi persoalan serius.
"Ini permasalahan serius yang harus didiskusikan antara budayawan, pemerintah, pendidik, dan pihak lainnya," jelas Cak Nun.
Sementara Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan, mengaku menyadari hal itu. Ia bersama jajaran mengunjungi sejumlah pihak, seperti Cak Nun dan budayawan Butet Kertaredjasa.
Ia mengatakan siap menerima kritik dan saran dari pihak manapun. Menurut dia, masukan dari budayawan menjadi bagian untuk bekerja mengarahkan pandangan ke masyarakat.
"Mata dan pandangan kita harus ke masyarakat, bukan ke diri kita," kata Suwondo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
