Cirebon: Jumlah pebimbing haji perempuan akan diperbanyak pada musim haji 2023. Langkah itu, merupakan sebagai salah satu bentuk evaluasi pada pelaksanaan ibadah haji tahun sebelumnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriani Gantina mengatakan pada pelaksanaan ibadah haji sebelumnya, jumlah pebimbing haji perempuan sangat sedikit, bahkan bisa dibilang tidak ada.
"Kalaupun ada, ditugaskan pada bagian akomodasi atau konsumsi," kata Selly, saat menghadiri kegiatan desiminasi strategi pengelolaan dan pengawasan keuangan haji di Cirebon, Senin, 19 Desember 2022.
Sedangkan berkaca pada penyelenggaraan haji sebelumnya, banyak permasalahan yang dialami oleh para jemaah haji perempuan. Kondisi ini ujar Selly, kadang tidak bisa dibantu oleh pebimbing haji laki-laki.
Oleh karena itu, pada musim haji tahun depan, pihaknya akan mendorong jumlah pebimbing haji perempuan bisa diperbanyak. Apalagi, cukup banyak pebimbing haji perempuan yang sudah tersertifikasi.
"Biasanya, jatah kuota pendamping haji sekitar 5 persen. Kita akan coba bagi agar berimbang, antara pendamping laki-laki dan perempuan," kata Selly.
Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Ishfah Abidal Aziz mengiyakan hal tersebut. Menurutnya, jumlah pendamping haji perempuan, harus bisa diperbanyak.
Bahkan menurut Ishfah, penambahan jumlah pebimbing haji perempuan, merupakan sebuah keharusan, melihat kebutuhan di lapangan yang begitu besar.
"Memang sudah harus ditambah, jumlah pendamping haji perempuan itu," kata Ishfah.
Walaupun membutuhkan jumlah pendamping perempuan lebih banyak, namun tetap harus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Salah satunya yaitu, memiliki sertifikasi pebimbing haji.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cirebon: Jumlah
pebimbing haji perempuan akan diperbanyak pada musim haji 2023. Langkah itu, merupakan sebagai salah satu bentuk evaluasi pada pelaksanaan ibadah haji tahun sebelumnya.
Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriani Gantina mengatakan pada
pelaksanaan ibadah haji sebelumnya, jumlah pebimbing haji perempuan sangat sedikit, bahkan bisa dibilang tidak ada.
"Kalaupun ada, ditugaskan pada bagian akomodasi atau konsumsi," kata Selly, saat menghadiri kegiatan desiminasi strategi pengelolaan dan pengawasan keuangan haji di Cirebon, Senin, 19 Desember 2022.
Sedangkan berkaca pada penyelenggaraan haji sebelumnya, banyak permasalahan yang dialami oleh para
jemaah haji perempuan. Kondisi ini ujar Selly, kadang tidak bisa dibantu oleh pebimbing haji laki-laki.
Oleh karena itu, pada musim haji tahun depan, pihaknya akan mendorong jumlah pebimbing haji perempuan bisa diperbanyak. Apalagi, cukup banyak pebimbing haji perempuan yang sudah tersertifikasi.
"Biasanya, jatah kuota pendamping haji sekitar 5 persen. Kita akan coba bagi agar berimbang, antara pendamping laki-laki dan perempuan," kata Selly.
Dewan Pengawas Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Ishfah Abidal Aziz mengiyakan hal tersebut. Menurutnya, jumlah pendamping haji perempuan, harus bisa diperbanyak.
Bahkan menurut Ishfah, penambahan jumlah pebimbing haji perempuan, merupakan sebuah keharusan, melihat kebutuhan di lapangan yang begitu besar.
"Memang sudah harus ditambah, jumlah pendamping haji perempuan itu," kata Ishfah.
Walaupun membutuhkan jumlah pendamping perempuan lebih banyak, namun tetap harus memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Salah satunya yaitu, memiliki sertifikasi pebimbing haji.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
