Malang: Sebanyak 170 anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, Kota Malang, Jawa Timur, positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab antigen terhadap 500 anak penghuni panti asuhan tersebut. Sedangkan delapan ABK dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR.
"(170 anak) tidak masuk data kasus (covid-19), tapi masuk data di dinas kesehatan, itu nanti masuk di suspect atau probable. Belum masuk terkonfirmasi, jadi nanti masuknya di suspect, atau probable," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, Kamis 4 Maret 2021.
Husnul menjelaskan, para ABK yang dinyatakan positif covid-19 tersebut butuh perlakuan khusus sehingga disarankan menjalani isolasi mandiri di panti asuhan. Namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.
"Perlakuan khusus, kalau yang difabel itu tidak bisa sendirian. Ke kamar mandi diantar, pakai kursi roda juga seperti itu, dan harus didampingi setiap saat," jelasnya.
Baca: Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Malang Positif Covid-19
Bahkan, pria yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Malang tersebut menyebutkan bahwa para ABK ini tetap harus didampingi meski tidak sedang beraktivitas. Sebab, perilaku mereka tidak bisa diprediksi.
"Tiba-tiba menjerit, hiper aktif, itu butuh perlakuan khusus yang tidak bisa disamakan dengan yang lain," ungkapnya.
Selama menjalani isolasi mandiri di panti asuhan, para ABK ini bakal didampingi oleh pengasuh. Husnul mengaku jumlah pengasuh di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur dinilai cukup, sehingga tidak membutuhkan tambahan pengasuh.
"Pengasuh di sini sudah cukup. Nanti kita evaluasi, semua akan dilakukan evaluasi secara klinis maupun nanti secara bertahap, untuk nanti dilakukan swab antigen lagi," terangnya.
Malang: Sebanyak 170 anak berkebutuhan khusus (ABK) di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, Kota Malang, Jawa Timur, positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab antigen terhadap 500 anak penghuni panti asuhan tersebut. Sedangkan delapan ABK dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab PCR.
"(170 anak) tidak masuk data kasus (covid-19), tapi masuk data di dinas kesehatan, itu nanti masuk di suspect atau probable. Belum masuk terkonfirmasi, jadi nanti masuknya di suspect, atau probable," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, Kamis 4 Maret 2021.
Husnul menjelaskan, para ABK yang dinyatakan positif covid-19 tersebut butuh perlakuan khusus sehingga disarankan menjalani isolasi mandiri di panti asuhan. Namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19.
"Perlakuan khusus, kalau yang difabel itu tidak bisa sendirian. Ke kamar mandi diantar, pakai kursi roda juga seperti itu, dan harus didampingi setiap saat," jelasnya.
Baca:
Ratusan Anak Berkebutuhan Khusus di Malang Positif Covid-19
Bahkan, pria yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Malang tersebut menyebutkan bahwa para ABK ini tetap harus didampingi meski tidak sedang beraktivitas. Sebab, perilaku mereka tidak bisa diprediksi.
"Tiba-tiba menjerit, hiper aktif, itu butuh perlakuan khusus yang tidak bisa disamakan dengan yang lain," ungkapnya.
Selama menjalani isolasi mandiri di panti asuhan, para ABK ini bakal didampingi oleh pengasuh. Husnul mengaku jumlah pengasuh di Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur dinilai cukup, sehingga tidak membutuhkan tambahan pengasuh.
"Pengasuh di sini sudah cukup. Nanti kita evaluasi, semua akan dilakukan evaluasi secara klinis maupun nanti secara bertahap, untuk nanti dilakukan swab antigen lagi," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)
