Jakarta: Cargill Indonesia terus menunjukan komitmennya dalam mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan pada 2016-2017.
Cargill melebarkan cakupan program ini ke dua sekolah dasar di Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yaitu SD GMIM Kawangkoan Bawah dan SD GMIM Mobongo, Kelurahan Kawangkoan Bawah.
Plant Manager PT. Cargill Indonesia, Imelda Tandako, mengatakan perbaikan gizi anak sangat penting untuk membangun masa depan bangsa dan juga dalam mencegah stunting. Hal itu agar generasi masa depan dapat lebih bersaing lagi dengan negara maju. Itulah sebabnya Cargill Indonesia menilai, sangat penting untuk memulainya dari usia dini, dengan memperbaiki gizi melalui pemberian makanan yang bergizi bagi anak-anak.
Kekurangan gizi atau gizi tidak seimbang pada anak dapat mengganggu fokus mereka dalam belajar mengajar, sehingga mereka tidak bisa menyerap pelajaran yang diberikan di sekolah. Gizi buruk pada anak biasanya membuat mereka menjadi tidak fokus belajar, mengantuk dalam kelas dan juga penurunan daya tahan tubuh (gampang sakit).
"Kami harap melalui ProGAS orang tua dapat terlibat langsung dalam membantu menyiapkan sarapan dengan sejumlah menu pilihan yang sudah ada dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak setiap hari," kata Imelda.
Menurut Imelda, dengan adanya program gizi anak sekolah dapat menanamkan pemahaman tentang pentingnya sarapan sehat dan sarapan bergizi, sehingga makan sarapan bergizi dapat menjadi kebiasaan sehari-hari dan dapat terus berlanjut ketika nantinya program ini sudah berakhir.
Ia berharap dengan kerja sama yang baik antara perusahaan, World Food Programme (WFP), guru, orang tua, masyarakat dan juga anak-anak, dapat menjadikan putra-putri daerah menjadi lebih sehat, lebih cerdas, dan memiliki karakter dan prilaku yang baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Fietber Raco, yang mewakili Bupati Minahasa Selatan, mengatakan, pemerintah daerah telah melaksanakan sistem keamanan pangan dan akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dalam meningkatkan derajat kesehatan generasi muda.
“Kami mengapresisasi Cargill Indonesia dalam program gizi anak sekolah di kabupaten minahasa selatan. ProGAS yang dilaksanakan Cargill Indonesia dapat menjadi contoh dan model bagi sektor swasta dan pemerintah untuk dilaksanakan di masa akan datang,” tutur dia.
Jakarta: Cargill Indonesia terus menunjukan komitmennya dalam mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan pada 2016-2017.
Cargill melebarkan cakupan program ini ke dua sekolah dasar di Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yaitu SD GMIM Kawangkoan Bawah dan SD GMIM Mobongo, Kelurahan Kawangkoan Bawah.
Plant Manager PT. Cargill Indonesia, Imelda Tandako, mengatakan perbaikan gizi anak sangat penting untuk membangun masa depan bangsa dan juga dalam mencegah stunting. Hal itu agar generasi masa depan dapat lebih bersaing lagi dengan negara maju. Itulah sebabnya Cargill Indonesia menilai, sangat penting untuk memulainya dari usia dini, dengan memperbaiki gizi melalui pemberian makanan yang bergizi bagi anak-anak.
Kekurangan gizi atau gizi tidak seimbang pada anak dapat mengganggu fokus mereka dalam belajar mengajar, sehingga mereka tidak bisa menyerap pelajaran yang diberikan di sekolah. Gizi buruk pada anak biasanya membuat mereka menjadi tidak fokus belajar, mengantuk dalam kelas dan juga penurunan daya tahan tubuh (gampang sakit).
"Kami harap melalui ProGAS orang tua dapat terlibat langsung dalam membantu menyiapkan sarapan dengan sejumlah menu pilihan yang sudah ada dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak setiap hari," kata Imelda.
Menurut Imelda, dengan adanya program gizi anak sekolah dapat menanamkan pemahaman tentang pentingnya sarapan sehat dan sarapan bergizi, sehingga makan sarapan bergizi dapat menjadi kebiasaan sehari-hari dan dapat terus berlanjut ketika nantinya program ini sudah berakhir.
Ia berharap dengan kerja sama yang baik antara perusahaan, World Food Programme (WFP), guru, orang tua, masyarakat dan juga anak-anak, dapat menjadikan putra-putri daerah menjadi lebih sehat, lebih cerdas, dan memiliki karakter dan prilaku yang baik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Fietber Raco, yang mewakili Bupati Minahasa Selatan, mengatakan, pemerintah daerah telah melaksanakan sistem keamanan pangan dan akan didistribusikan ke sekolah-sekolah dalam meningkatkan derajat kesehatan generasi muda.
“Kami mengapresisasi Cargill Indonesia dalam program gizi anak sekolah di kabupaten minahasa selatan. ProGAS yang dilaksanakan Cargill Indonesia dapat menjadi contoh dan model bagi sektor swasta dan pemerintah untuk dilaksanakan di masa akan datang,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
