Makasar: Tim Biddokkes Polda Sulawesi Selatan telah melakukan autopsi terhadap jenazah kakak korban penganiayaan ritual pesugihan oleh kedua orangtuanya di Kabupaten Gowa. Dalam autopsi tersebut ditemukan tanda kekerasan di beberapa bagian tubuh.
"Tanda-tanda kekerasan itu ada," kata, Operator Forensik Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, dr. Deni Mathius, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 22 September 2021.
Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan enggan berkomentar lebih terkait hal tersebut. Hasil autopsi masih akan diperiksa lebih lanjut.
Ia mengaku pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan dari hasil autopsi yang diperoleh. Nanti setelah pemeriksaan, hasil tersebut akan diserahkan ke penyidik sebagai bahan penyelidikan.
"Di beberapa tempat ada (tanda kekerasan) benda tumpul," jelasnya.
Baca: Polisi Akan Bongkar Makam Korban Ritual Pesugihan di Gowa
Kaur Forensik Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, Ria Haerani, mengatakan, tidak ada kendala dalam proses autopsi yang dilakukan oleh timnya. Meskipun jenazah sudah dimakamkan selama 20 hari namun pihaknya masih bisa mengidentifikasi.
"Pada saat autopsi itu kita sudah mengambil beberapa sampel yang kira-kira nanti bisa dijadikan petunjuk," jelasnya.
Beberapa sampel tersebut nantinya akan dianalisis kembali di laboratorium forensik. Hasil analisis dari sampel itu kemudian akan disimpulkan.
"Kesimpulannya belum bisa kita sampaikan sekarang. Itu menunggu pemeriksaan lebih lanjut dulu," jelasnya.
Makasar: Tim Biddokkes Polda Sulawesi Selatan telah melakukan autopsi terhadap jenazah kakak korban penganiayaan ritual pesugihan oleh kedua orangtuanya di Kabupaten Gowa. Dalam autopsi tersebut ditemukan tanda kekerasan di beberapa bagian tubuh.
"Tanda-tanda kekerasan itu ada," kata, Operator Forensik Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, dr. Deni Mathius, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 22 September 2021.
Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan enggan berkomentar lebih terkait hal tersebut. Hasil autopsi masih akan diperiksa lebih lanjut.
Ia mengaku pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan lanjutan dari hasil autopsi yang diperoleh. Nanti setelah pemeriksaan, hasil tersebut akan diserahkan ke penyidik sebagai bahan penyelidikan.
"Di beberapa tempat ada (tanda kekerasan) benda tumpul," jelasnya.
Baca: Polisi Akan Bongkar Makam Korban Ritual Pesugihan di Gowa
Kaur Forensik Biddokkes Polda Sulawesi Selatan, Ria Haerani, mengatakan, tidak ada kendala dalam proses autopsi yang dilakukan oleh timnya. Meskipun jenazah sudah dimakamkan selama 20 hari namun pihaknya masih bisa mengidentifikasi.
"Pada saat autopsi itu kita sudah mengambil beberapa sampel yang kira-kira nanti bisa dijadikan petunjuk," jelasnya.
Beberapa sampel tersebut nantinya akan dianalisis kembali di laboratorium forensik. Hasil analisis dari sampel itu kemudian akan disimpulkan.
"Kesimpulannya belum bisa kita sampaikan sekarang. Itu menunggu pemeriksaan lebih lanjut dulu," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
