Surabaya: Rumah sakit darurat covid-19 berbasis tenda di Gedung Puslitbang Humaniro milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Surabaya, Jawa Timur, mulai beroperasi Kamis, 21 Mei 2020. RS darurat ini hanya akan digunakan melayani pasien terjangkit covid-19 dengan klinis ringan dan sedang.
"Insyaallah sudah bisa dipakai. Kenapa baru bisa digunakan, karena kami baru selesai membuat perjanjian dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu malam, 20 Mei 2020.
RS darurat ini dirancang berkapasitas sekitar 540 bed (ranjang). Untuk sementara, baru 200 bed yang bisa digunakan karena fasilitas lainnya dalam proses persiapan. RS bisa menangani pasien yang tidak memerlukan ventilator.
Sebelumnya, Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan RS darurat didirikan lantaran RS rujukan covid-19 di Jatim sudah mengalami kelebihan kapasitas. Khofifah meminta izin Kemenkes untuk menggunakan gedung Puslitbang sebagai RS darurat covid-19.
"DKalau pasien terkonfirmasi positif kan ada gejala klinisnya ringan sedang atau berat. Di rumah sakit darurat ini nantinya akan diutamakan bagi yang gejala klinisnya ringan sampai sedang," kata Khofifah.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini.
Surabaya: Rumah sakit darurat covid-19 berbasis tenda di Gedung Puslitbang Humaniro milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Surabaya, Jawa Timur, mulai beroperasi Kamis, 21 Mei 2020. RS darurat ini hanya akan digunakan melayani pasien terjangkit covid-19 dengan klinis ringan dan sedang.
"Insyaallah sudah bisa dipakai. Kenapa baru bisa digunakan, karena kami baru selesai membuat perjanjian dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu malam, 20 Mei 2020.
RS darurat ini dirancang berkapasitas sekitar 540 bed (ranjang). Untuk sementara, baru 200 bed yang bisa digunakan karena fasilitas lainnya dalam proses persiapan. RS bisa menangani pasien yang tidak memerlukan ventilator.
Sebelumnya, Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan RS darurat didirikan lantaran RS rujukan covid-19 di Jatim sudah mengalami kelebihan kapasitas. Khofifah meminta izin Kemenkes untuk menggunakan gedung Puslitbang sebagai RS darurat covid-19.
"DKalau pasien terkonfirmasi positif kan ada gejala klinisnya ringan sedang atau berat. Di rumah sakit darurat ini nantinya akan diutamakan bagi yang gejala klinisnya ringan sampai sedang," kata Khofifah.
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di
sini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
