Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan skema aturan masuk di kawasan wisata Malioboro. Vaksinasi akan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi.
"Misalnya, semua kendaraan akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kartu vaksinasi dan hasil swab negatif," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Jumat, 13 Agustus 2021.
Ia mengatakan, rencana dilakukan secara acak di sejumlah titik, termasuk beberapa wilayah di Kota Yogyakarta. Selain itu, pihaknya juga berencana memberlakukan satu pintu masuk untuk semua kendaraan bus, yakni melalui terminal Giwangan.
"Di terminal tersebut diperiksa, kemudian diarahkan tempat parkirnya serta rute masuknya. Jadi selain menekankan protokol perjalanan antarkota, melindungi warga kota dan pelaku wisata, juga penataan arus lalu lintas di Kota Yogyakarta," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid Pemkot Yogyakarta ini.
Menurut dia, konsep satu pintu untuk memudahkan proses penyeleksian bus pengangkut wisatawan yang hendak berwisata. Hanya yang memiliki kelengkapan persyaratan yang dibolehkan masuk wilayah Kota Yogyakarta.
Baca juga: Peras Pegawai Miniswalayan, Pria Pengangguran Malah 'Dihadiahi' Sembako
Sementara, pengunjung di Malioboro juga akan dibatasi waktu. Kendaraan parkir dibatasi sekitar tiga jam. Lalu, pengunjung di Malioboro hanya dibolehkan dua hingga tiga jam.
"Menjaga dan melindungi semua warga agar animo masuk di Malioboro bisa kami kendalikan jumlah orangnya, sehingga tidak terjadi kerumunan besar di Malioboro, terutama di masa setelah PPKM nanti," ungkapnya.
Ia menegaskan, Pemkot Yogyakarta masih berupaya menurunkan kasus covid-19 yang masih terjadi penularan. Ia mengatakan, siapapun yang masuk ke wilayah Kota Yogyakarta harus menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker dan sudah vaksin saat di destinasi wisata.
"Saat ini kami sedang melakukan simulasi pelaksanaannya. Nanti kami akan persiapkan koordinasi pelaksanaan dengan melibatkan semua pihak, termasuk Polresta (Yogyakarta) dan para pelaku wisata. Secara informal ide itu sudah dilakukan diskusi dengan semua pihak tersebut," jelas Heroe.
Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan skema aturan masuk di kawasan wisata Malioboro.
Vaksinasi akan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi.
"Misalnya, semua kendaraan akan dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan kartu vaksinasi dan hasil swab negatif," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Jumat, 13 Agustus 2021.
Ia mengatakan, rencana dilakukan secara acak di sejumlah titik, termasuk beberapa wilayah di Kota Yogyakarta. Selain itu, pihaknya juga berencana memberlakukan satu pintu masuk untuk semua kendaraan bus, yakni melalui terminal Giwangan.
"Di terminal tersebut diperiksa, kemudian diarahkan tempat parkirnya serta rute masuknya. Jadi selain menekankan protokol perjalanan antarkota, melindungi warga kota dan pelaku wisata, juga penataan arus lalu lintas di Kota Yogyakarta," kata Ketua Harian Satgas Penanganan Covid Pemkot Yogyakarta ini.
Menurut dia, konsep satu pintu untuk memudahkan proses penyeleksian bus pengangkut wisatawan yang hendak berwisata. Hanya yang memiliki kelengkapan persyaratan yang dibolehkan masuk wilayah Kota Yogyakarta.
Baca juga:
Peras Pegawai Miniswalayan, Pria Pengangguran Malah 'Dihadiahi' Sembako
Sementara, pengunjung di Malioboro juga akan dibatasi waktu. Kendaraan parkir dibatasi sekitar tiga jam. Lalu, pengunjung di Malioboro hanya dibolehkan dua hingga tiga jam.
"Menjaga dan melindungi semua warga agar animo masuk di Malioboro bisa kami kendalikan jumlah orangnya, sehingga tidak terjadi kerumunan besar di Malioboro, terutama di masa setelah PPKM nanti," ungkapnya.
Ia menegaskan, Pemkot Yogyakarta masih berupaya menurunkan kasus covid-19 yang masih terjadi penularan. Ia mengatakan, siapapun yang masuk ke wilayah Kota Yogyakarta harus menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker dan sudah vaksin saat di destinasi wisata.
"Saat ini kami sedang melakukan simulasi pelaksanaannya. Nanti kami akan persiapkan koordinasi pelaksanaan dengan melibatkan semua pihak, termasuk Polresta (Yogyakarta) dan para pelaku wisata. Secara informal ide itu sudah dilakukan diskusi dengan semua pihak tersebut," jelas Heroe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
