medcom.id, Tangerang: Warga di dua kampung di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, nekat menyeberangi jalan tol JORR BSD. Mereka melakukan itu lantaran jembatan penyeberangan orang (JPO) ambruk setelah ditabrak truk pada 15 Mei 2016.
Tabrakan itu mengakibatkan warga terpaksa melintasi jalur memutar menuju desa seberang. Lantaran hendak menghemat waktu, warga pun memberanikan diri melintasi jalur tol.
Dari pantauan Metrovnews.com, beberapa warga memanjati pagar pengaman. Mereka berjalan kaki melintasi jalur tol lalu kembali memanjati pagar di sisi lain.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan, mengaku menerima laporan tersebut. Ia menilai tindakan warga itu nekat dan menantang maut.
"Mungkin karena tergesa-gesa, jadi warga tidak memikirkan faktor risiko. Jelas sangat berbahaya," kata Kapolres di ruang kerjanya di Tangerang Selatan, Rabu (18/6/2016).
Tindakan itu pun membahayakan keselamatan pengendara. Biasanya di jalur bebas hambatan, kata Kapolres, pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Ayi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mendorong percepatan pembangunan JPO baru di lokasi tersebut.
Ayi mengingatkan warga tak mengulangi aksi nekat itu. Walaupun harus melintasi jalur yang lebih jauh untuk menyeberang ke desa sebelah, setidaknya keselamatan warga lebih terjamin.
"Bagaimanapun utamakan keselamatan," tandas Ayi.
Sementara pengelola Toll JORR BSD, PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto mengaku akan segera kembali membangun JPO. Ia juga meminta teknisi untuk mendesain ulang model jembatan.
"Target kami, dua atau tiga bulan, jembatan sudah jadi," kata Purwoto.
medcom.id, Tangerang: Warga di dua kampung di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, nekat menyeberangi jalan tol JORR BSD. Mereka melakukan itu lantaran jembatan penyeberangan orang (JPO) ambruk setelah ditabrak truk pada 15 Mei 2016.
Tabrakan itu mengakibatkan warga terpaksa melintasi jalur memutar menuju desa seberang. Lantaran hendak menghemat waktu, warga pun memberanikan diri melintasi jalur tol.
Dari pantauan
Metrovnews.com, beberapa warga memanjati pagar pengaman. Mereka berjalan kaki melintasi jalur tol lalu kembali memanjati pagar di sisi lain.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Ayi Supardan, mengaku menerima laporan tersebut. Ia menilai tindakan warga itu nekat dan menantang maut.
"Mungkin karena tergesa-gesa, jadi warga tidak memikirkan faktor risiko. Jelas sangat berbahaya," kata Kapolres di ruang kerjanya di Tangerang Selatan, Rabu (18/6/2016).
Tindakan itu pun membahayakan keselamatan pengendara. Biasanya di jalur bebas hambatan, kata Kapolres, pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Ayi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mendorong percepatan pembangunan JPO baru di lokasi tersebut.
Ayi mengingatkan warga tak mengulangi aksi nekat itu. Walaupun harus melintasi jalur yang lebih jauh untuk menyeberang ke desa sebelah, setidaknya keselamatan warga lebih terjamin.
"Bagaimanapun utamakan keselamatan," tandas Ayi.
Sementara pengelola Toll JORR BSD, PT Bintaro Serpong Damai, Purwoto mengaku akan segera kembali membangun JPO. Ia juga meminta teknisi untuk mendesain ulang model jembatan.
"Target kami, dua atau tiga bulan, jembatan sudah jadi," kata Purwoto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
