Kendal: Bencana banjir melanda Desa Cangkiran, Mijen dan Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ratusan rumah terendam dan dua warga yakni bapak dan anak terseret banjir.
Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengatakan, saat banjir bandang datang, bapak dan anak sedang melintas dengan berboncengan sepeda motor di jalan Desa Duwet Boja. Dia menduga keduanya terseret banjir dan masuk ke sebuah saluran air cukup dalam.
"Hingga kini kami terus melakukan pencarian dengan menyusuri saluran air itu sepanjang dua kilometer, petugas telah menemukan motor korban nomor polisi H 2723 AG di sekitar lokasi," ujar Nur Yahya, melansir Mediaindonesia.com, Jumat, 20 November 2020.
Dia mengungkap, tim gabungan SAR melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang parit hingga ke muara parit di Sungai Dung Begal. Penyusuran dilakukan sejauh tiga kilometer.
"Kita harapkan keduanya segera ditemukan," imbuhnya.
Baca: 3 Kecamatan di Cianjur Diterjang Banjir dan Longsor
Sementara itu, info terbaru dari Tim SAR pukul 12.00 WIB, korban atas nama Rudi Waluyo, 53, ditemukan di aliran Sungai Gendengan Boja atau sekitar empat kilometer dari tempat kejadian dalam keadaan meninggal. Sedangkan anaknya, Nadia Rully, 25, masih dalam pencarian.
Pemantauan Media Indonesia, banjir yang melanda Kabupaten Kendal sudah mulai surut. Selain menyisakan genangan air dan lumpur, tumpukan sampah berserakan di beberapa titik.
Ratusan warga dibantu petugas sari Polsek, Koeamil dan BPBD Kendal berusaha melakukan pembersihan lingkungan dan 150 rumah warga di Perum Delta Asri II, Cangkiran, Kecamatan Mijen, setelah semalaman terendam banjir mencapai ketinggian 1,5 meter.
"Banjir itu datang cukup cepat, namun warga tetap bertahan hingga air surut jelang dini hari," kata Astana, 46, salah seorang warga Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kendal.
Kendal:
Bencana banjir melanda Desa Cangkiran, Mijen dan Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Ratusan rumah terendam dan dua warga yakni bapak dan anak terseret banjir.
Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya mengatakan, saat banjir bandang datang, bapak dan anak sedang melintas dengan berboncengan sepeda motor di jalan Desa Duwet Boja. Dia menduga keduanya terseret banjir dan masuk ke sebuah saluran air cukup dalam.
"Hingga kini kami terus melakukan pencarian dengan menyusuri saluran air itu sepanjang dua kilometer, petugas telah menemukan motor korban nomor polisi H 2723 AG di sekitar lokasi," ujar Nur Yahya, melansir Mediaindonesia.com, Jumat, 20 November 2020.
Dia mengungkap, tim gabungan SAR melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang parit hingga ke muara parit di Sungai Dung Begal. Penyusuran dilakukan sejauh tiga kilometer.
"Kita harapkan keduanya segera ditemukan," imbuhnya.
Baca: 3 Kecamatan di Cianjur Diterjang Banjir dan Longsor
Sementara itu, info terbaru dari Tim SAR pukul 12.00 WIB, korban atas nama Rudi Waluyo, 53, ditemukan di aliran Sungai Gendengan Boja atau sekitar empat kilometer dari tempat kejadian dalam keadaan meninggal. Sedangkan anaknya, Nadia Rully, 25, masih dalam pencarian.
Pemantauan
Media Indonesia, banjir yang melanda Kabupaten Kendal sudah mulai surut. Selain menyisakan genangan air dan lumpur, tumpukan sampah berserakan di beberapa titik.
Ratusan warga dibantu petugas sari Polsek, Koeamil dan BPBD Kendal berusaha melakukan pembersihan lingkungan dan 150 rumah warga di Perum Delta Asri II, Cangkiran, Kecamatan Mijen, setelah semalaman terendam banjir mencapai ketinggian 1,5 meter.
"Banjir itu datang cukup cepat, namun warga tetap bertahan hingga air surut jelang dini hari," kata Astana, 46, salah seorang warga Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kendal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
