Surabaya: Suasana ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mendadak ricuh. Ini lantaran Durrotun Mahsunnah atau Elin Rianda, istri terdakwa pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi, divonis tujuh tahun penjara.
"Zalim, hakim zalim, minta banding," teriak Sunnah, sapaan akrabnya, di ruang sidang di PN Surabaya, Kamis, 17 November 2022.
Sunnah berteriak karena tak terima suaminya divonis tujuh tahun. Ia menangis kencang dan terus berteriak.
Suasana ruang Cakra PN Surabaya pun semakin tak terkendali. Ratusan simpatisan merangsek masuk ke dalam ruangan.
"Ini zalim, mana ada hubungan suka sama suka tapi di penjara," teriak simpatisan yang lain.
Karena suasana tak kondusif, sejumlah petugas yang berjaga pun langsung membawa Bechi, ke Lapas Kelas 1 Medaeng Surabaya lewat pintu lain. Sunnah bersama ibu mertuanya, Shofwatul Ummah, meminta untuk bertemu suaminya.
"Saya istrinya. Saya mau ketemu suami saya," kata Sunnah.
Namun, hakim tak mengabulkan keinginan Sunnah. Bechi sudah dibawa ke luar dari pintu samping Ruang Cakra.
Puluhan simpatisan yang sudah memadati ruangan pun ikut berdiri dan berteriak pada hakim. Dalam pembacaan amar putusannya, ketua hakim Sutrisno membacakan hasil penyidikannya dan menyatakan putra tunggal kyai kondang Muchtar Muthi itu menyetubuhi santri lebih dari 1 kali.
Namun saat itu, Bechi memiliki hubungan spesial dengan MNK, korban yang juga menjadi santri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Surabaya: Suasana ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN)
Surabaya mendadak ricuh. Ini lantaran Durrotun Mahsunnah atau Elin Rianda, istri terdakwa
pencabulan santriwati, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi, divonis tujuh tahun penjara.
"Zalim, hakim zalim, minta banding," teriak Sunnah, sapaan akrabnya, di ruang sidang di PN Surabaya, Kamis, 17 November 2022.
Sunnah berteriak karena tak terima suaminya divonis tujuh tahun. Ia menangis kencang dan terus berteriak.
Suasana ruang Cakra PN Surabaya pun semakin tak terkendali. Ratusan simpatisan merangsek masuk ke dalam ruangan.
"Ini zalim, mana ada hubungan suka sama suka tapi di penjara," teriak simpatisan yang lain.
Karena suasana tak kondusif, sejumlah petugas yang berjaga pun langsung membawa Bechi, ke Lapas Kelas 1 Medaeng Surabaya lewat pintu lain. Sunnah bersama ibu mertuanya, Shofwatul Ummah, meminta untuk bertemu suaminya.
"Saya istrinya. Saya mau ketemu suami saya," kata Sunnah.
Namun, hakim tak mengabulkan keinginan Sunnah. Bechi sudah dibawa ke luar dari pintu samping Ruang Cakra.
Puluhan simpatisan yang sudah memadati ruangan pun ikut berdiri dan berteriak pada hakim. Dalam pembacaan amar putusannya, ketua hakim Sutrisno membacakan hasil penyidikannya dan menyatakan putra tunggal kyai kondang Muchtar Muthi itu menyetubuhi santri lebih dari 1 kali.
Namun saat itu, Bechi memiliki hubungan spesial dengan MNK, korban yang juga menjadi santri.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
