medcom.id, Manado: Agen perjalanan yang bermitra dengan First Travel di Kotamobagu, Sulawesi Utara, mengaku kecewa. Gara-gara pemilik First Travel ditangkap atas kasus dugaan penipuan, agen perjalanan harus memutar otak memberangkatkan calon jemaah umrah.
Lyadi Jaya Travel merupakan mitra kerja First Travel di Kotamobagu. Menurut Suryadi Baso, pemilik Lyadi Jaya, sebanyak 30 warga mendaftar untuk berangkat umrah ke Tanah Suci melalui First Travel.
"Tapi semenjak bos First Travel ditangkap, nasib puluhan orang itu pun tak pasti," kata Suryadi melalui sambungan telepon kepada Metrotvnews.com, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Pemilik First Travel Ditangkap
Suryadi mengaku tak menyangka Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, pemilik First Travel, ditahan polisi. Pasangan suami istri itu kini mendekam di sel sebagai tersangka kasus penipuan.
Suryadi mengatakan ia tengah mencari solusi untuk memberangkatkan 30 orang tersebut. Mereka, lanjut Suryadi, mendaftar perjalanan umrah di First Travel melalui harga promosi yaitu kurang lebih Rp20 juta. Sedangkan harga normal pemberangkatan umrah dari Sulut mulai dari Rp25 juta sampai dengan Rp30 juta.
"Saat ini masih dalam proses, apakah harga promo masih berlaku atau sudah berubah. Jika berubah, kami akan bicarakan lagi dengan mereka, yang jelas mereka akan diberangkatkan," aku Suryadi.
Sumarni Larape merupakan salah satu warga yang mendaftar perjalanan umrah melalui First Travel. Ia mengaku melunasi biaya keberangkatan dan hotel.
"Kami dijanjikan diberangkatkan sebelum Idulfitri 2017. Namun saat waktunya, kami tak juga diberangkatkan," ujarnya.
Sumarni pun mengatasnamakan korban lainnya meminta pertanggungjawaban pihak agen First Travel di Kotamobagu untuk memberangkatkan dirinya dan puluhan orang lainnya yang tidak diberangkatkan.
"Sesuai janji yang disampaikan oleh agen kami akan diberangkatkan usai musim haji tepatnya bulan November 2017. Semoga saja tidak terjadi lagi penundaan. Kami akan tagih itu," tutupnya.
medcom.id, Manado: Agen perjalanan yang bermitra dengan First Travel di Kotamobagu, Sulawesi Utara, mengaku kecewa. Gara-gara pemilik First Travel ditangkap atas kasus dugaan penipuan, agen perjalanan harus memutar otak memberangkatkan calon jemaah umrah.
Lyadi Jaya Travel merupakan mitra kerja First Travel di Kotamobagu. Menurut Suryadi Baso, pemilik Lyadi Jaya, sebanyak 30 warga mendaftar untuk berangkat umrah ke Tanah Suci melalui First Travel.
"Tapi semenjak bos First Travel ditangkap, nasib puluhan orang itu pun tak pasti," kata Suryadi melalui sambungan telepon kepada
Metrotvnews.com, Kamis 31 Agustus 2017.
Baca: Pemilik First Travel Ditangkap
Suryadi mengaku tak menyangka Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, pemilik First Travel, ditahan polisi. Pasangan suami istri itu kini mendekam di sel sebagai tersangka kasus penipuan.
Suryadi mengatakan ia tengah mencari solusi untuk memberangkatkan 30 orang tersebut. Mereka, lanjut Suryadi, mendaftar perjalanan umrah di First Travel melalui harga promosi yaitu kurang lebih Rp20 juta. Sedangkan harga normal pemberangkatan umrah dari Sulut mulai dari Rp25 juta sampai dengan Rp30 juta.
"Saat ini masih dalam proses, apakah harga promo masih berlaku atau sudah berubah. Jika berubah, kami akan bicarakan lagi dengan mereka, yang jelas mereka akan diberangkatkan," aku Suryadi.
Sumarni Larape merupakan salah satu warga yang mendaftar perjalanan umrah melalui First Travel. Ia mengaku melunasi biaya keberangkatan dan hotel.
"Kami dijanjikan diberangkatkan sebelum Idulfitri 2017. Namun saat waktunya, kami tak juga diberangkatkan," ujarnya.
Sumarni pun mengatasnamakan korban lainnya meminta pertanggungjawaban pihak agen First Travel di Kotamobagu untuk memberangkatkan dirinya dan puluhan orang lainnya yang tidak diberangkatkan.
"Sesuai janji yang disampaikan oleh agen kami akan diberangkatkan usai musim haji tepatnya bulan November 2017. Semoga saja tidak terjadi lagi penundaan. Kami akan tagih itu," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)
