Makassar: Pengungsi korban kerusuhan Wamena yang pulang melalui Makassar, Sulawesi Selatan sejauh ini sudah ada 1.215 orang. Mereka tiba melalui jalur udara dan laut di Makassar.
Dari data yang diperoleh oleh Medcom.id sejauh ini untuk eksodus yang datang melalui Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros sebanyak 729 orang, sementara yang melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar sebanyak 426 pengungsi dari berbagai daerah.
Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Haris Haryanto mengatakan sejak penerbangan pertama pada 27 September 2019 lalu, hingga sudah ada 789 orang yang tiba di Lanud Sultan Hasanuddin.
"Total keseluruhan dari enam sortie itu sebanyak 789 orang. Itu sejak sortie pertama pada 27 September 2019 lalu," kata Haris di Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Senin, 7 Oktober 2019.
Haris menjelaskan kebanyakan yang pulang ke kampung halaman adalah orang di luar Sulawesi Selatan yakni sebanyak 440 orang. Mereka semua berasal dari daerah berbeda-beda mulai dari Jawa hingga ke Sumatera.
"Untuk pengungsi Makassar dan sekitarnya itu ada 289 orang. Selebihnya dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa," jelas Haris.
Sementara eksodus yang melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menurut data terakhir adalah sebanyak 426 orang. Ratusan itu terbagi dalam dua kapal berbeda. Pertama adalah menggunakan kapal Dobonsolo, kedua Ciremai.
Terakhir kapal yang sandar adalah Ciremai dengan membawa sebanyak 356 pengungsi. Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, pada 5 Oktober 2019 lalu. Mereka dijemput langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Menurut keterangan Nurdin Abdullah kapal yang akan mengangkut pengungsi korban kerusuhan di Wamena tersebut masih akan datang. Kapal tersebut akan datang membawa pengungsi yang jauh lebuh banyak dari sebelumnya.
Makassar: Pengungsi korban kerusuhan Wamena yang pulang melalui Makassar, Sulawesi Selatan sejauh ini sudah ada 1.215 orang. Mereka tiba melalui jalur udara dan laut di Makassar.
Dari data yang diperoleh oleh
Medcom.id sejauh ini untuk eksodus yang datang melalui Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros sebanyak 729 orang, sementara yang melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar sebanyak 426 pengungsi dari berbagai daerah.
Danlanud Sultan Hasanuddin, Marsma TNI Haris Haryanto mengatakan sejak penerbangan pertama pada 27 September 2019 lalu, hingga sudah ada 789 orang yang tiba di Lanud Sultan Hasanuddin.
"Total keseluruhan dari enam sortie itu sebanyak 789 orang. Itu sejak sortie pertama pada 27 September 2019 lalu," kata Haris di Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Senin, 7 Oktober 2019.
Haris menjelaskan kebanyakan yang pulang ke kampung halaman adalah orang di luar Sulawesi Selatan yakni sebanyak 440 orang. Mereka semua berasal dari daerah berbeda-beda mulai dari Jawa hingga ke Sumatera.
"Untuk pengungsi Makassar dan sekitarnya itu ada 289 orang. Selebihnya dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa," jelas Haris.
Sementara eksodus yang melalui Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menurut data terakhir adalah sebanyak 426 orang. Ratusan itu terbagi dalam dua kapal berbeda. Pertama adalah menggunakan kapal Dobonsolo, kedua Ciremai.
Terakhir kapal yang sandar adalah Ciremai dengan membawa sebanyak 356 pengungsi. Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, pada 5 Oktober 2019 lalu. Mereka dijemput langsung oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah.
Menurut keterangan Nurdin Abdullah kapal yang akan mengangkut pengungsi korban kerusuhan di Wamena tersebut masih akan datang. Kapal tersebut akan datang membawa pengungsi yang jauh lebuh banyak dari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
